Kabar Tokoh
Menteri Susi: Kalau Mau Jadi Bangsa Besar, Konsumsi Makanan Orang Indonesia Harus Berkualitas
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyebutkan bahwa setiap bangsa harus siap menghadapi perang food security (pangan) dan energi.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Bobby Wiratama
Selain itu, ikan juga tidak mengandung trigliserida dan lemak jahat seperti yang terdapat pada daging.
Menteri Susi pun berharap agar ikan dapat dijadikan substitusi suplemen untuk rakyat.
“Saya ingin ikan menjadi sebuah makanan wajib di setiap rumah because it is cheaper, because it is healthier, and the omega is very important for the brain development of our people,” katanya.
Menteri Susi mengungkapkan, masyarakat perlu mengonsumsi makanan yang dapat membantu pengembangan kapasitas otak.
Ia berpendapat, institusi pendidikan itu bisa dibangun.
Namun, menurut Menteri Susi, jika IQ sebagai raw material pembangunan manusianya buruk, maka fasilitas pendidikan yang baik tidak dapat banyak membantu.
Dengan mengonsumsi makanan yang dapat membantu pengembangan kapasitas otak, maka diharapkan dapat terciptanya generasi bangsa yang lebih aktif, gesit, dan cepat dengan skill, motorik, dan generik yang mumpuni.
Untuk mewujudkan hal tersebut, KKP pun terus mengampanyekan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan).
Tujuan dari Gerakan ini adalah untuk mendorong angka konsumsi ikan di masyarakat yang masih tergolong rendah.
KKP menargetkan adanya peningkatan angka konsumsi ikan nasional menjadi 54,46 kg per kapita di tahun 2019.
Tahun lalu, 2018, target KKP adalah sebesar 50,65 kg per kapita, dan yang terealisasi sebesar 50,69 kg per kapita.
(TribunWow.com)