Breaking News:

Terkini Daerah

Video Detik-detik Banjir di Sulawesi Selatan, Update: 30 Tewas 25 Hilang Ribuan Warga Mengungsi

Pencarian korban banjir di Sulawesi Selatan masih terus dilakukan oleh BPBD.

Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Bobby Wiratama
Facebook/Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Kondisi banjir yang melanda di wilayah Sulawesi Selatan pasca hujan deras disertai angin kencang pada Selasa (22/1/2019). 

4. Kabupaten Jeneponto meliputi 10 orang meninggal dunia, 3 orang hilang, 51 rumah rusak (32 hanyut, 19 rusak berat.

5. Kabupaten Barru meliputi 2 unit pasar, 1 fasilitas pendidikan, 1 fasilitas pemerintahan.

6.Kabupaten Wajo sebanyak 1.683 orang terdampak, 1.198 rumah terendam, 1.412 ha sawah terendam, 8 jembatan rusak, 4 fasilitas peribadatan rusak, 11 fasilitas pendidikan rusak.

7. Kabupaten Maros terdapat 4 orang meninggal dunia, 1200 orang terdampak, 200 orang mengungsi, 400 unit rumah terendam, 8.349 ha sawah, 1 fasilitas peribadatan

8. Kabupaten Bantaeng 1 unit rumah rusak sedang.

9. Kabupaten Sindrap terdapat 1 kk terdampak, 1 unit rumah rusak sedang.

10. Kabupaten Pangkep terdapat 1 orang hilang, 1 luka-luka, 28 rumah (1 rusak berat, 12 rusak ringan, 15 terendam), 1 fasilitas peribadatan, 1 fasilitas sekolah rusak," tulis Sutopo.

Dilansir oleh Kompas.com, Rabu (23/1/2019), Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah menerangkan bahwa penyebab banjir yang melanda enam wilayah di Sumsel akibat pendangkalan dam sungai Bili-bili dan eksploitasi sumber daya hutan di daerah hulu.

“Ini adalah gejala alam yang luar biasa. Penyebab banjir akibat pendangkalan dam sungai Bili-Bili yang sudah serius untuk ditangani,” katanya.

PVMBG Ingatkan Potensi Banjir Lahar Dingin Pasca-Erupsi Gunung Agung

Dia menambahkan, upaya konservasi di hulu perlu segera dilakukan karena daerah aliran sungai (DAS) Jeneberang sudah masuk kategori DAS super kritis.

Konservasi ini dilakukan agar tidak terjadi bencana serupa di kemudian hari.

“DAS Jeneberang itu sudah masuk kategori DAS yang super kritis akibat terjadinya eksploitasi sumberdaya hutan di hulu seperti perladangan berpindah, dan sebagainya.

Sementara lebih cepat perusakan hutan daripada upaya konservasi yang dilakukan,” ujarnya.

(TribunWow.com/Atri)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
banjir di Sulawesi SelatanSulawesi SelatanSutopo Purwo NugrohoBadan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved