Kabar Tokoh
Ahok Ingin Dirinya Dipanggil dengan Sapaan BTP Pasca Keluar Dari Penjara
Setelah keluar dari Rutan Mako Brimbob, ia berharap tak lagi dipanggil dengan nama Ahok melainkan ingin dipanggil BTP.
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNWOW.COM - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menyatakan keinginannya pasca keluar dari penjara untuk tidak lagi dipanggil dengan nama Ahok.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, keinginannya itu ia sampaikan lewat surat yang ditulisnya saat di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Senin (21/1/2019).
Ahok mengungkapkan keinginannya itu sepekan sebelum bebas yaitu pada Kamis (17/1/2019) untuk dipanggil dengan nama BTP yang merupakan singkatan nama aslinya.
"Saya keluar dari sini (Rutan Mako Brimob) dengan harapan panggil saya BTP bukan Ahok," tulis Ahok.
• Alasan Ahok Ingin Dipanggil BTP setelah Keluar dari Penjara
Ahok menjelaskan lewat surat yang ditulisnya bahwa ia banyak belajar menguasai selama ditahan di Rutan Mako Brimob.
"Saya di sini belajar menguasai diri seumur hidup saya," jelasnya.
Selama hampir dua tahun dipenjara, Ahok mengatakan bahwa ia malah merasa bersyukur.
Hal itu juga dikatakan oleh Ima Mahdiah selaku anggota Tim BTP yang mengungkapan Ahok ingin dipanggil dengan nama BTP lantaran sudah banyak menguasai diri selama menjalani hukuman.
Ima menuturkan bahwa Ahok ingin menjadi sosok baru setelah ia bebas kelak.
"Betul (karena sudah belajar menguasai diri), sudah menjadi baru, he-he-he," tutur Ima.
Diberitakan sebelumnya, surat yang ditulis Ahok itu sempat diunggah melalui akun Twitter miliknya @basuki_btp pada Kamis (17/1/2019).
• Kasi Registrasi Lapas Cipinang Bocorkan soal Lokasi Pembebasan Ahok
"Diposting oleh Timbtp
Berikut kami sampaikan surat terbaru dari BTP mengenai niat baik dari seluruh pendukung yang berencana menjemput beliau di Mako Brimob dan pesan lainnya," tulis akun tersebut.
Dalam tulisan yang turut diunggah, Ahok menuliskan dalam dua lembar kertas.
Selain itu, ia juga mengunggah buku yang belum selesai dibaca untuk dijadikan kutipan dalam suratnya.
Melalui tulisan tangannya, Ahok memberikan sejumlah pesan, antara lain terkait pembebasannya tanggal 24 Januari 2019.
Ahok menuturkan, dirinya bersyukur bisa lebih banyak belajar di Mako Brimbob selama 2 tahun terakhir.
Selian itu, setelah bebas, ia pun tak mau dipanggil lagi dengan sebutan Ahok dan lebih memilih dipanggil BTP.
Lebih lanjut, dirinya juga mengatakan lebih memilih mendekam di Mako Brimbob daripada kembali memimpin Jakarta.
Berikut ini transkrip lengkap surat dari Ahok:
"Kepada saudara-saudara Ahokers
Di manapun saudara berada
Terima kasih atas doa serta dukungannya selama ini untuk saya, Tidak pernah dalam pengalaman hidup saya bisa menerima begitu banyak pemberian dari makanan, buah-buahan, pakaian, buku-buku dan lain-lain dari saudara-saudara.
Saya merasa begitu dikasihi dan kasih yang saudara-saudara berikan kepada saya lebih baik daripada emas dan perak maupun dibandingkan dengan kekayaan yang besar.
• Kata Ketua RT soal Kabar Pernikahan Bripda Puput Nastiti dengan Ahok
Saya mendengar ada yang mau menyambut hari kebebasan saya di Mako Brimob, bahkan ada yang mau menginap di depan Mako Brimob.
Saya bebas tanggal 24 Januari 2019 adalah hari kamis, hari orang-orang bekerja, jalanan di depan Mako Brimob dan di depan Lapas Cipinang adalah satu-satunya jalan utama bagi saudara-saudara kita yang mau mencari nafkah.
Saya sarankan demi untuk kebaikan dan ketertiban umum bersama, dan untuk menolong saya, sebaiknya saudara-saudara tidak melakukan penyambutan apalagi menginap.
Saya sangat bersyukur kepada Tuhan, Allah pencipta langit dan bumi, bahwa saya diijinkan untuk di tahan di Mako Brimob, saya bersyukur tidak diijinkan tidak terpilih di Pilkada DKI 2017.
Jika saya terpilih lagi di pilkada tersebut, saya hanyalah seorang laki-laki yang menguasai Balaikota saja, tetapi saya di sini belajar menguasai diri seumur hidup saya.
Kuasai Balaikota hanya untuk 5 tahun lagi, saya jika ditanya jika waktu bisa diputar kembali, mau pilih mana? Saya akan katakan saya memilih ditahan di Mako untuk belajar 2 tahun (remisi 3,5 bulan), untuk bisa menguasai diri seumur hidupku.
• 6 Fakta Jelang Ahok Bebas, Jadi Narasumber di 15 Negara hingga Kabar Pernikahan
Jika terpilih lagi, aku akan semakin arogan dan kasar dan semakin menyakiti hati banyak orang.
Pada kesempatan ini saya juga mau sampaikan pada Ahokers, para pns DKI, para pembenciku sekalipun, aku mau sampaikan mohon maaf atas segala tutur kata, sikap, perbuatan yan sengaja maupun tidak disengaja menyakiti hati dan perasaan saudara dan anggota keluarganya.
Saya mohon maaf dan saya keluar dari sini dengan harapan panggil saya BPT bukan Ahok.
Pemilu dan Pilpres 2019 akan dilangsungkan tanggal 17 April 2019. Saya menghimbau seluruh Akhokers jangan ada yang golput.

Kita perlu menegakkan 4 pilar bernegara kita yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI dengan cara memiliki partai politik yang mau menenggakkan pilar di atas di seluruh Indonesia.
Kita harus mendukung agar DPRD-DPRD, dan DPR RO maupun DPD RI memiliki jumlah kursi yang mencapai di atas 30 persen untuk partai yang teruji dan berkomitmen pada Pancasila.
Saya ingin mengutip pidato Presiden Sukarno yang saya kutip dari Buku Revolusi Belum Selesai, kumpulan pidato Presiden Sukarno 30 September 1965- Pelengkap Nawaksara (10 Januari 1967).
Penyunting Budi Setiyono dan Bonnie Triyana, terbitan Sebrambi. Apa yang Presiden Sukarno sampaikan, aku harap juga diterima menjadi pikiran dan harapan aku kepada seluruh Ahokers di manapun domisili saudara:
Saudara-saudara Pancasila adalah jiwa kita, bukan hanya jiwaku, tetapi ialah jiwa angkatan bersenjata Republik Indonesia.
Dan selama Angkatan Bersenjata Republik Indonesia berjiwa pancasila, insya Allah SWT engkau akan tetap kuat, tetap kuat dan sentosa. Tetap kuat dan sentosa.
• Fifi Lety Tjahaja Purnama Buka Suara terkait Kabar Pernikahan Ahok dan Bripda Puput 15 Februari
Tetap kuat dan sentosa menjadi tanduk daripada banteng Indonesia, yang telah kita dirinkan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Engkau adalah penegak daripada Pancasila dan setialah kepada Pancasila itu, pegangteguh kepada pancasila bela pancasila itu.
Sebagaimana akupun berpegah teguh pada Pancasila, membela Pancasila, bahkan sebagaimana kukatakan lagi tadi.
Saudara-saudara laksana panggilan jiwa yang aku dapat daripada alasan untuk memegang teguh pada Pancasila ini.
Majulah demi kebenaran, perikemanusiaan, dan keadilan. Ingatlah sejarah dan tujuan para proklamator dirikan negeri ini.
Merdeka!
Salam dari Mako Brimob
BTP (Basuki Tjahaja Purnama)

(TribunWow.com/Atri/Tiffany Marantika)