Pilpres 2019
Mustofa Nahrawardaya Tantang Debat Pakai Bahsa Inggris, Fahri Hamzah: Ayo KPU Mainkan!
Fahri Hamzah mendukung tantangan Mustofa Nahrawardaya untuk memakai bahasa Inggris pada Debat Pilpres 2019 selanjutnya
Penulis: Nirmala Kurnianingrum
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Direktorat Relawan Nasional BPN Prabowo-Sandi, Mustofa Nahrawardaya menantang debat dengan menggunakan bahasa Inggris.
Hal itu Mustofa sampaikan melalui akun Twitter @AkunTofa, Sabtu (19/1/2019).
Mustofa menautkan sebuah video debat berdurasi 2 menit 2 detik yang dilakukan oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama dan pesaingnya, Mitt Romney.
• Jadwal Pertandingan Liga Spanyol 2019, Real Madrid Bisa Kembali ke Posisi 3 Besar
"Pakai Bahasa Inggris? LANGSUNG NYUNGSEP," tulis Mustofa.

Mengetahui hal tersebut, Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah memberikan tanggapan melalui akun Twitter @Fahrihamzah.
Fahri tampak mendukung keinginan Mustofa tersebut, seraya meminta KPU untuk melakukan format tersebut.
"Ayuk @KPU_ID maenkan!," ucap Fahri.

Sebelumnya, Fahri Hamzah juga memberikan kritikan melalui akun Twitter miliknya, @Fahrihamzah, setelah debat perdana berakhir.
Fahri mengatakan kecewa dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memperbolehkan kandidat pasangan calon (paslon) capres dan cawapres untuk membawa catatan atau 'contekan' saat debat.
Menurutnya, akibat melihat contekan itu saat berdebat, membuat pernyataan paslon capres dan cawapres menjadi tidak nyambung.
• Komentari Debat Pilpres, Fahri Hamzah: Penonton Kecewa, Karcis Mahal Sia-sia
"Kecewa saya sama panggung #DebatPertamaPilpres2019 malam ini....@KPU_ID tidak saka memberikan kisi2 tapi membolehkan adanya contekan sehingga wajah kandidat sering melihat ke bawah dan tidak menyimak.
Akhirnya jawaban gak nyambung. Ayo KPU ubah ini masih ada 4 kali," tulis Fahri.
Fahri mengungkapkan dengan adanya 'contekan' tersebut, kedua capres dan cawapres dapat bersembunyi di balik pertanyaan serta kisi-kisi yang telah dihafalkan mereka.
"Kita Harus membuat protes keras kepada @KPU_ID dengan melakukan drama seperti itu, maka calon presiden bisa bersembunyi di balik pertanyaan dan jawaban serta kisi2 yang telah dihafal. KPU menipu kita!" imbuhnya.
Lebih lanjut, Fahri berpendapat bahwa capres-cawapres tidak menyimak debat dengan baik lantaran sibuk membaca 'contekan' yang mereka bawa.