Erupsi Gunung Anak Krakatau
Gunung Anak Krakatau 'Tumbuh' Cepat Pasca-Longsor, Air Laut Sekitarnya Berubah Oranye
Gunung Anak Krakatau terpantau mengalami perubahan yang sangat cepat dari segi morfologi.
Penulis: Astini Mega Sari
Editor: Claudia Noventa
LAPAN membandingkan citra satelit dari tiga waktu, yaitu 30 Agustus 2018, 29 Desember 2018, dan 9 Januari 2019.
Ketiga citra satelit itu diambil pukul 05.47 WIB.
"(Dari ketiga citra satelit tersebut) dapat diketahui bahwa ada perubahan morfologi yang terjadi di G. Anak Krakatau dengan cukup berat," tulis keterangan pers yang diterima dari Rokhis, Kepala Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh LAPAN.
"Terlihat pada citra tanggal 29 Desember 2018, bagian tubuh G. Anak Krakatau bagian barat-barat daya telah hancur, diduga mengalami longsor dan masuk ke laut estimasi dengan luasan area yang berkurang sekitar 49 Ha," imbuhnya.
• Penjelasan BMKG soal Kemungkinan Terburuk yang akan Terjadi Akibat Kondisi Gunung Anak Krakatau
Meski telah mengalami longsor, tapi area tersebut dengan cepat "memulihkan diri".
Hal ini terlihat pada citra satelit pada 9 Januari 2019.
Akumulasi erupsi setelahnya mengeluarkan material vulkanik yang terkumpul di sekitar kawah sehingga bagian barat-barat daya Gunung Anak Krakatau kembali muncul ke atas permukaan air seperti yang terlihat pada citra tanggal 9 Januari 2019.(TribunWow.com)