Terkini Daerah
Sejumlah Tokoh di Aceh Komentari Mahalnya Tiket Pesawat di Sana: BBM nya Pakai Minyak Wangi
Sejumlah tokoh di Aceh turut mengomentari mahalnya tiket penerbangan dari Aceh ke Jakarta maupun beberapa wilayah lainnya.
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Sejumlah tokoh di Aceh turut mengomentari mahalnya tiket penerbangan dari Aceh ke Jakarta maupun beberapa wilayah lainnya.
Keluhan ini sebelumnya ditunjukkan oleh sebagian warga di Banda Aceh melalui sosial media yang dimilikinya.
Tak hanya itu, mahalnya tiket kereta api juga memuncullkan sebuah petisi di laman change.org dengan tuntutan meminta tiket pesawat diturunkan.
Dikutip dari akun Facebook Lukman Age Bendahara DPP Partai Nangroe Aceh tersebut menuliskan maraknya keluhan tiket pesawat domestik yang mahal dalam sepekan terakhir.
“Masih tentang tiket pesawat, Banda Aceh (BTJ) ke Perth, Australia, via Kuala Lumpur hanya Rp 1.665.000. Sedangkan Banda Aceh ke Jakarta paling murah Rp 2.205.000," terangnya Kamis (10/11/2019) .
Lukman Age bahkan mengungkapkan sebuah sindiran lantaran ikut kesal pada kenyataan yang ada.
Dalam unggahannya itu ia menuturkan penyebab mahalnya tiket pesawat di Indonesia.
"Mungkin pesawat di Indonesia BBM-nya pakai minyak wangi, maka mahal tiketnya,” tulis Lukman.
Lukman juga turut menyertakan dua buah foto yakni harga tiket penerbangan dan juga sebuah email pembelian tiket pesawat.
• Tiket Pesawat Mahal, Warga Banda Aceh Temukan Solusinya: Buat Paspor untuk ke Jakarta
Tak hanya Lukman Age yang mengomentari fenomana mahalnya tiket pesawat, Anggota DPR Aceh Asriza; H Asnawi juga turut memberikan tanggapan.
Ia mengunggah sebuah foto di akun Facebook nya yang berisikan sebuah tulisan berbahasa Indonesia.
Dalam unggahannya itu, Asrial H Asnawi menjelaskan bahwa mahalnya tiket pesawat dari Banda Aceh ke Jakarta harus seimbang.
Jadi semua pihak akan merasakan hal yang sama,
"Orang Aceh ke Jakarta pakai pasport, semoga orang Jakarta yg mau ke Aceh juga pakai pasport. Jelas sudah posisi kita," tulis Asrial Jumat (11/1/2019).
Terkait mahalnya tiket pesawat di Banda Aceh, Guru Besar Unsiah, Prof Dr Jasman M'ruf MBA juga turut memberikan komentarnya.
Ia merasa bahwa mahalnya tiket penerbangan domestik dibandingkan dengan tiket luar negeri merupakan suatu hal yang aneh.
"Memang beberapa hari lalu sudah tampak ke permukaan tiket domestik gila-gilaan, justru ke luar negeri lebih murah, kan aneh itu," kata Jasman Jumat (11/1/2019).
Dikatakan pula oleh Jasman, mahalnya tiket pesawat tersebut juga memunculkan masalah baru bagi maskapai.
Hal itu lantaran masyarakat yang mengeluhkan tiket pesawat mahal tidak lagi memilih penerbanga domestik dan beralih ke penerbangan internasional.
Menanggapi hal itu, Jasman lantas meminta agar Yayasan Perlindungan Komsumen Indonesia (YLKI) membantu masyarakat untuk mengkritisi kebijakan terkait harga tiket pesawat.
"Kita mendorong pihak YLKI untuk bersuara. Kalau ketika pilot Garuda mau mogok mereka mengatakan itu merugikan konsumen, tapi kenapa saat harga tiket naik mereka diam saja. Seharusnya ada kepekaan dari pihak YLKI," kata Jasman dikutip dari Serambinews.com.
Jasman bahkan sampai menyarankan Pemerintah Indonesia untuk menambah izin penerbangan Air Asia melayani rute domestik dari Aceh ke Jakarta.
"Kalau kita lihat harga tiket hari ini memang cukup tinggi dan muncul kerisauan bagi kita. Kita lihat Lion Air juga naik dengan mengenakan biaya bagasi. Inikan cara lain menaikkan harga," ujar Jasman.
Mantan Kepala Staf Umum TNI AD Letjen (Purn) Suryo Prabowo juga turut angkat bicara mengenai melonjaknya harga tiket pesawat yang kini dikeluhkan banyak masyarakat.
• Harga Tiket Pesawat Naik, Warga Aceh Ramai-ramai Bikin Paspor Hanya Buat ke Jakarta, Ini Alasannya
Dilansir oleh TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter pribadinya @marierteman yang diunggah pada Sabtu (12/1/2019).
Suryo Prabowo tampak menanggapi pemberitaan mengenai warga Aceh yang berbondong-bondong bikin paspor hanya untuk pergi ke Jakarta.
Menurut Suryo Prabowo, pasti ada yang salah dengan fenomena ini.
Ia pun menyebut sangat ironis, karena harga tiket Aceh-Jakarta jauh lebih mahal daripada harga tiket Aceh-Jakarta via Kuala Lumpur, Malaysia.
"Pasti ada yg SALAH
mosok penerbangan domestik, koq lebih MAHAL daripada menggunakan penerbangan internasional
Harga tiket domestik Banda Aceh–Jkt Rp 3 juta sementara harga tiket Banda Aceh-Jkt via Kuala Lumpur Rp 1 juta.
Ironis banget
@kemenhub151," ujar Suryo Prabowo.

• Warga Aceh Meradang, Ini Beda Tarif Tiket Penerbangan Domestik Aceh-Jakarta dengan via Kuala Lumpur
Solusi yang Diambil Warga Aceh
Mahalnya tiket penerbangan dari Banda Aceh menuju ke sejumlah wilayah di Indonesia, membuat sebagian warga harus memutar otak untuk mendapatkan solusi terbaik.
Solusi yang kemudian diambil yakni dengan mengalihkan rute perjalanan ke Kuala Lumpur baru ke Jakarta atau sejumlah wilayah lain.
Langkah ini diambil lantaran tiket penerbangan dari Banda Aceh ke sejumlah daerah via Kuala Lumpur jauh lebih murah.
Harga tiket domestik bisa mencapai Rp 3 juta sedangkan harga tiket pesawat dari Banda Aceh via Kuala Lumpur tidak sampai menyentuh angka Rp 1 juta.
Dikutip dari Serambinews.com, sejak beberapa hari lalu warga Aceh kemudian beramai-ramai untuk membuat paspor karena ingin pergi ke Jakarta.
Direktur Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Safaruddin SH juga satu dari warga Aceh yang membuat paspor untuk bertolak ke Jakarta.
“Saya harus bikin paspor untuk empat orang, 3 anak dan seorang keluarga lain, padahal saya ingin pergi ke Malang yang masih dalam wilayah Indonesia,” kata Safaruddin Jumat (11/1/2019).
Mahalnya perjalan domestik ini membuat dirinya memilih untuk menggunalan jalur penerbangan Internasional via Kuala Lumpur untuk menuju ke Malang Jawa Timur.
Safaruddin menjelaskan jika menggunakan perjalanan domestik, maka membutuhkan biaya Rp 4 juta lebih per orang untuk ke Malang dari Banda Aceh.
Sehingga untuk enam orang dalam keluarga Saraddin akan membutuhakn dana sebesar Rp 24 juta.
Sementara harga tiket jalur Banda Aceh - Kuala Lumpur - Surabaya dengan masakapai Air Asia harga tiketnya hanya Rp 950.000 per orang.

• Harga Tiket Pesawat Naik dan Tuai Protes Masyarakat, Kemenhub: Masih Sesuai Aturan Tarif Batas Atas
Maka untuk perjalanan 6 orang, Safaruddin hanya perlu mengeluarkan biaya sebesar Rp 5.700.00.
Harga tiket tersebut, kata Safaruddin, sudah dia booking untuk penerbangan bulan Februari 2019.
“Saya bisa menghemat hampir 20 juta Rupiah. Dipotong untuk biaya pembuatan empat paspor sebesar Rp 1.420.000 (Rp 355 ribu per paspor)."
"Lalu potong lagi untuk ongkos bus dari Surabaya ke Malang sekitar 500 ribu, saya masih bisa menghemat sebesar 18 juta Rupiah,” kata Safaruddin.
Sedangkan, meskipun tidak menggunakan perjalanan Garuda Indonesia, harga tiket Banda Aceh ke Malang juga berkisar Rp 3 juta per orang.
Sehingga menurutnya pilihan yang tepat untuk menggunakan penerbangan via Kuala Lumpur untuk pergi ke beberapa wilayah di Indonesia dari Banda Aceh.
“Lebih bagus lagi kalau menginap selama satu malam di Kuala Lumpur, bisa jalan-jalan dan belanja di sana."
“Bukannya memberikan layanan khusus kepada rakyat Aceh yang telah menyumbang nenek moyangnya dahulu, Garuda Indonesia malah mencekik masyarakat Aceh. Padahal banyak obligasi milik rakyat Aceh yang belum mereka bayar dengan berbagai alasan,” tukasnya.
(TribunWow.com)