Breaking News:

Kabah Tokoh

Teror Pimpinan KPK Tak Kunjung Selesai, Said Didu: Jangan Salahkan Rakyat kalau Menduga Pelaku

Muhammad Said Didu memberikan tanggapan terkait teror yang menyerang pimpinan KPK

Penulis: Nirmala Kurnianingrum
Editor: Claudia Noventa
tribunnews
Said Didu memberikan tanggapan terkait teror yang menyerang pimpinan KPK 

TRIBUNWOW.COM - Mantan Staf Khusus Menteri ESDM, Muhammad Said Didu, menanggapi kasus teror yang menyerang pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru-baru ini.

Hal itu disampaikan Said di akun Twitter miliknya, @saididu, pada Jumat (11/1/2019).

Dalam cuitannya, Said tampak menyinggung kasus teror pimpinan KPK sebelumnya, yakni teror yang menimpa Novel Baswedan.

Menurutnya, kalau teror pimpinan KPK yang berawal dari kasus Novel Baswedan dan berlanjut ke teror pimpinan lainnya tidak terselesaikan oleh pihak Kepolisian, maka jangan menyalahkan dugaan rakyat.

Terkait Teror terhadap Pimpinan KPK, Tito Karnavian: Ada Beberapa Petunjuk Menarik

Said menyebutkan, dugaan rakyat tersebut ialah bahwa pelaku teror adalah seseorang atau kelompok yang dekat dengan kekuasaan.

"Apabila teror ke @KPK_RI yg berawal dari kasus Novel Baswedan dan berlanjut ke teror kepada pimpinan @KPK_RI tidak diselesaikan oleh kepolisian, maka jangan salahkan rakyat kalau menduga bhw yg melakukan teror tersebut adalah dekat dg kekuasaan," tulis Said Didu.

Capture Twitter @saididu, Jumat (11/1/2019)
Capture Twitter @saididu, Jumat (11/1/2019) (Twitter/ @saididu)

Seperti diketahui, Wakil Ketua KPK, Laode Muhammad Syarif, mendapat teror di kediamannya.

Dilansir oleh Tribunnews.com, Rabu (9/1/2019), kediaman Wakil Ketua KPK, Laode Muhammad Syarif, mendapat teror dua bom molotov.

Satu di antara dua bom molotov tersebut berhasil pecah dan mengakibatkan tembok bagian lantai dua rumahnya terbakar hingga menimbulkan noda hitam.

Sementara bom sisanya, tidak berhasil meledak dan ditemukan dalam posisi berdiri berisi minyak serta sumbunya yang masih menyala.

Tanggapi Kasus Teror Bom pada Pimpinan KPK, AHY Desak Jokowi untuk Ungkap Pelaku

Mabes Polri pun membenarkan adanya teror bom yang menyasar kediaman Laode M Syarif di Kalibata.

Selain di rumah Laode, bom juga menyasar di kediaman Ketua KPK Agus Rahardjo di Bekasi.

Kasus teror tersebut hingga kini masih ditangani oleh Mabes Polri.

Diberitakan oleh Tribunnews.com, Jumat (11/1/2019), Mabes Polri tengah membuat sketsa wajah diduga pelaku teror kediaman Ketua KPK Agus Rahardjo di Bekasi, Jawa Barat.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol, Dedi Prasetyo, mengatakan pihaknya membuat sketsa wajah berdasarkan keterangan saksi yang berprofesi sebagai tukang bubur.

Tukang bubur itu, kata dia, sempat berinteraksi dan ditanya oleh terduga pelaku terkait kediaman RT.

"Khusus (saksi) untuk penjual bubur, dari Inafis (Polri) akan memanggil ahli sketsa wajah, karena keterangan yang bersangkutan sebelum kejadian itu ada orang yang sempat menanyakan rumah pak RT," ujar Dedi di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (11/1/2019).

Bila sketsa wajah telah selesai dibuat, ia mengatakan tim Inafis akan mengirimkan hasil tersebut ke tim Laboratorium Forensik (Labfor).

Nantinya, kata jenderal bintang satu itu, pihak Labfor akan mengembangkan dan membuat sketsa wajah secara digital.

Tanggapi Kasus Teror Kediaman Pimpinan KPK, Antasari Azhar: Bertobatlah Mereka

"Lagi dicoba digambar sketsa wajahnya. Nanti dari hasil sketsa wajah yang berhasil digambar oleh ahli sketsa dimasukkan di laboratorium forensik Inafis," kata dia.

"Kita memiliki peralatan yang cukup canggih. Akan mencoba menggambar sketsa wajah dalam bentuk digital," tukas mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu.

Sebelumnya diberitakan, kepolisian berhasil mendapatkan sejumlah fakta sebelum teror di rumah Ketua KPK, Agus Rahardjo, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, dari kesaksian sejumlah saksi.

Berdasarkan kesaksian penjual bubur, menyebutkan bahwa sebelum kejadian ada orang yang tidak dikenal menanyakan rumah Agus kepadanya.

"Dia melihat ada orang yang datang ke tempat penjual bubur itu dan menanyakan rumah pak RT. Kemudian menanyakan rumah ketua KPK," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (10/1/2019).

(TribunWow.com/ Nirmala)

Tags:
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)Muhammad Said DiduTwitterNovel Baswedan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved