Pimpinan KPK Diteror
Tanggapi Kasus Teror Kediaman Pimpinan KPK, Antasari Azhar: Bertobatlah Mereka
Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2007 hingga 2009, Antasari Azhar tanggapi kasus teror yang dialami petinggi KPK baru-baru ini.
Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNWOW.COM - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2007 hingga 2009, Antasari Azhar tanggapi kasus teror yang dialami petinggi KPK baru-baru ini.
Dikutip TribunWow.com dari YouTube tvOne dalam acara Kabar Petang, Rabu (9/1/2019), Antasari yang dihubungi melalui sambungan telepon mengaku bahwa kasus teror seperti yang terjadi akhir-akhir sudah terjadi sebelum dirinya menjabat sebagai Ketua KPK pada periode 2007 hingga 2009 lalu.
Teror tersebut dilayangkan melalui berbagai macam media seperti handphone bahkan pemberian bom.
"Masalah apa yang dihadapi sekarang ini bukan baru sekarang. Sejak awal dulu, sampai dengan era saya, sampe terus teror itu jelas, bermacem-macem bentuk, ada teror lewat handphone, bermacem-macem," tukas Antasari.
• Jokowi Minta Kapolri Usut Tuntas Kasus Teror terhadap Pimpinan KPK: Kejar dan Cari Pelakunya
Ia juga berharap agar pelaku teror tersebut bertaubat lantaran menurutnya tugas KPK merupakan tugas mulia.
"Satu kata saya sampaikan, astaghfirullah yang artinya bertobatlah mereka, para peneror ini. Karena tugas KPK ini, penyidik maupun pimpinan itu tugas mulia, tugas untuk berantas korupsi," ucap Antasari.
Antasari juga menyayangkan kasus yang menimpa Novel Baswedan yang hingga saat ini belum terungkap siapa pelakunya.
"Dan yang sangat menonjol sekali adalah teror yang dihadapi oleh Novel Baswedan, yang sampai sekarang belum terungkap," katanya.
Lebih lanjut, ia mengungkap bahwa semestinya para penyidik kepolisian serius menangani perihal kasus-kasus semacam ini, lantaran menurut pengalamannya kasus seperti ini terjadi jika pihak KPK tengah menangani sebuah perkara.
"Dan juga saya kira yang sekarang ini juga polisi penyidik hendaknya serius menangani, sehingga dengan tertangkapnya pelaku yang sekarang kemungkinan ke depan tidak ada lagi hal-hal seperti ini."
"Karena kalau terlihat penyebabnya apa ini semua, saya tidak berani menduga-duga ya, tapi pengalamannya adalah jika kita sedang menangani perkara atau akan menangani perkara itu pasti ada gangguan-gangguan seperti itu. Jadi ke depan saya minta untuk KPK, keamanan ekstra lah," terangnya.
"Kalau mereka sudah merasa terusik oleh KPK, artinya mereka akan terganggu oleh apa yang mereka peroleh kan, itu yang akan membuat mereka panik, gelap mata, melakukan hal apa saja yang bisa mereka lakukan agar tujuannya adalah ingin supaya KPK dalam hal ini penyidik maupun pimpinannya ciut gitu lho," lanjut Antasari.
• Rumahnya Diteror Bom, Laode M Syarif: Sudah Risiko Pekerjaan
Berdasarkan pengakuan Antasari, ia tidak tahu kasus apa yang tengah diselidiki oleh pihak KPK hingga teror tersebut dilayangkan.
"Nah terus terang saya tidak memahami apa yang sedang dilakukan mereka sekarang. Yang jelas adalah pihak-pihak yang terganggu oleh kinerja KPK ini akan bereaksi," kata Antasari.
Namun menurutnya, apa yang sedang dikerjakan oleh pihak penyidik KPK merupakan kasus yang merugikan pihak peneror, sehingga peneror tersebut ingin menakut-nakuti pihak KPK agar tidak melanjutkan penyidikan kasus tersebut.