Pilpres 2019
Dahnil Anzar Sebut Isu 98 seperti Nasi Basi, Pegiat HAM: Tim Prabowo-Sandi Baca Undang-undanglah
Pegiat Hak Asasi Manusia (HAM) Haris Azhar, memberikan tanggapan soal pernyataan Dahnil Anzar yang sebut kasus HAM 98 Prabowo ibarat nasi basi.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Claudia Noventa
Satu di antaranya adalah membahas soal Hak Asasi Manusia (HAM).
Di segmen yang membahas soal HAM, pembawa acara Najwa Shihab membahas soal keraguan masyarakat terkait kasus HAM masa lalu yang menyerang calon presiden nomor 02, Prabowo Subianto.
• Berdiri di Dekat Rumah Jokowi, Posko PDIP dan Posko BPN Prabowo-Sandi Nyaris Berhadapan
Namun, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang hadir disana menjelaskan bahwa itu hanya stigma politik saja.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Tim Kemenangan Nasional ( TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Arsul Sani menganggap, masih terlalu dini bagi BPN untuk menyebut bahwa kasus HAM yang mencatut nama Prabowo itu adalah stigma politik.
"Masih terlalu pagi untuk menyatakan itu stigma politik, karena belum ada penyelidikan soal Pak Prabowo itu terlibat atau tidak," tegasnya.
"Tapi, jika kasus pelanggaran HAM berat, terutama kasus 1998 dibuka kembali, dan Pak Prabowo yang terpilih sebagai presiden, implikasi apa yang akan dilakukan pak Prabowo?," tanyanya kemudian.
Menanggapi hal tersebut, Koordinator Jubir BPN Prabowo-Sandio, Dahnil Anzar, mengibaratkan apa yang disampaikan Arsul Sani sebagai nasi basi.
"Bicara pelanggaran HAM 1998 itu bak nasi basi kemudian dipaksakan disajikan ke publik, meminta publik untuk makan nasi itu," ujarnya.
"Kemudian apa yang terjadi? Publik muak. Publik bosan karena itu nasi basi," imbuh Dahnil.

Sorakan dan tepuk tangan pun terdengar dari studio.
"Pernyataan ini menyinggung teman-teman masyarakat sipil loh!," kata Arsul Sani.
• Jawaban Karni Ilyas soal ILC yang Dapat Banyak Tantangan Berani Enggak Angkat Tema-tema Khusus
Dahnil pun menjelaskan, yang dimaksudnya adalah publik merasa muak karena kasus tersebut terus dipolitisasi.
"Pak Prabowo itu seorang prajurit sejati. Ia berani bertanggung jawab kalau memang ada proses pengadilan dan macam-macam. Jadi tak usah khawatir soal itu," papar Dahnil Kemudian.
Arsul Sani pun diberikan kesempatan untuk menanggapi Dahnil.
Ia mengatakan, ketika Dahnil menilai bahwa kasus itu sudah basi, sementara begitu banyak elemen masyarakat sipil yang masih menuntut, dirinya merasa bahwa Dahnil agak melecehkan masyarakat.