Pilpres 2019
BPN Sebut Ada Carut Marut Hukum di Era Jokowi, Arsul Sani Langsung Duduk Tegak dan Lepas Kacamata
TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Arsul Sani berdebat dengan BPN Prabowo-Sandiaga, Ferry Mursyidan Baldan di acara Mata Najwa Trans7, Rabu (9/1/2019) malam.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Lailatun Niqmah
Ferry menuturkan, ketika kandidat capres-cawapresnya nanti memiliki amanat untuk memimpin negara, maka pihaknya akan melakukan proses penanaman adanya proses keadilan dari seluruh penegak hukum.
Sedikit menanggapi, Najwa pun memberikan sentilan.
"Apa sekarang belum ada yang seperti itu?" kata Najwa.
"Sekarang ada, sedikit," ucap Ferry.
Arsul Sani pun langsung menginterupsi.
"Saya kira sedikit itu karena malu mengakui ada banyak," ucapnya yang kemudian disambut tawa oleh Anggota TKN lainnya yang juga hadir di acara itu.
"Jadi saya katakan, kalau misal presiden itu harusnya mencegah, pada kasus e-ktp, itu terjadi pada jaman pemimpinnya sebelum pak Jokowi (Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY)."
"Bagaimana pak Jokowi bisa mencegah? Anda ini bicara pada presiden saat itu yang saat ini berada di kubu Anda," ujar Arsul Sani.
Merasa tak terima, Ferry lantas meminta agar TKN tak melempar kesalahan pada pemimpin terdahulu.
"Janganlah melempar kebelakang kalau ada kegagalan. Pemimpin harus mampu ambil resiko. Harus memiliki keberanian untuk mengambil resiko 'Hari ini saya pemimpin."
"Persoalan negara siapapun pemimpin sebelumnya, hari ini harus saya emban'. Itu yang namanya presiden.
Bukan memilah-milah," tegasnya yang kemudian disambut riuh tepuk tangan penonton di studio Mata Najwa.
Ferry berpendapat, saat ini ada inkonsistensi pada regulasi hukum.
"Misalnya saja bagaimana kontrol terhadap perda-perda itu menjadi sesuatu yang carut marut. Karena ketiadaan penegakan hukum dan ketiadaan visi yang kuat tentang tegaknya hukum di negeri ini," paparnya.
• Karni Ilyas Pertanyakan Kisi-kisi Debat Bocor Duluan, KPU: Kita Juga Belajar dari ILC
Mendengar itu, Arsul Sani langsung menegakkan posisi duduknya.
Ia membuka catatannya, lalu melepas kacamata.