Pilpres 2019
Ada Bocoran Kisi-kisi Debat Pilpres 2019 dari KPU, Fadli Zon: Kita Ingin Natural, Ada Efek Kejutnya
Fadli Zon menilai strategi Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk membocorkan pertanyaan debat Pemilihan Presiden (pilpres) 2019 adalah hal yang tidak pas.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Lailatun Niqmah
"Publik seolah-olah berfikir debat capres akan tidak menarik, tetapi pemilu 2019 berbeda, akan ada empat sesi debat, jadi para panelis yang sudah kita pilih, membuat pertanyaan seusai tema, hukum, HAM, korupsi dan teroris."
"Masing-masing tema, panelis menyusun lima soal, jadi ada 20 soal untuk masing tema," ujar Wahyu.
• Saran Politisi PKS untuk Prabowo-Sandi Jelang Debat Pilpres 2019
Lanjutnya, nanti masing-masing capres akan diundi untuk mendapat satu pertanyaan, lalu sesi debat dimulai, dijawab kandidat dan kandidat yang lain boleh merespon.
"Debat 2019 tetap menarik, tetap substansial dan mengedukasi, dari pertunjukan lebih menarik karena lebih lama."
Wahyu menepis bahwa debat capres 2019 nanti seperti cerdas cermat.
"Pertanyaan itu bukan seperti cerdas cermat, tapi bentuknya abstrak, jadi capres harus punya kemampuan menjelaskan kepada masyarakat," jelas Wahyu.
"Kita juga belajar dari ILC Pak Karni, hanya semangat edukasinya kita ambil. Percayalah Pak Karni, inilah yang terbaik," pungkas Wahyu.
KPU Tak Mau Ada Paslon Dipermalukan
Ketua KPU Arief Budiman mengatakan bahwa alasan KPU memberikan kisi-kisi pertanyaan debat ke kandidat sebelum debat digelar, adalah supaya tidak ada paslon yang dipermalukan.
Arief Budiman menjelaskan, kisi-kisi yang diberikan sebelum debat digelar itu diberikan agar tidak ada kemungkinan paslon diserang dengan pertanyaan yang tak relevan.
"Kami tidak ingin ada paslon yang istilahnya dipermalukan atau diserang karena persoalan-persoalan atau pertanyaan-pertanyaan yang sangat-sangat teknis, tidak substantif," kata Arief di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/1/2019), dilansir TribunWow.com dari Kompas.com.
Ia menambahkan, KPU sebagai penyelenggara pemilu berharap bisa menjaga martabat kedua paslon.
Selain tidak ingin ada yang dipermalukan, alasan lain ialah bercermin dari debat yang telah terselenggara sebelumnya.
Pada debat sebelumnya, paslon seringkali mendapat pertanyaan yang sangat teknis dan dirasa tidak penting.
Pertanyaan itu diduga hanya untuk menjatuhkan paslon tertentu.
• Tanggapi Pernyataan Ketua KPU, Said Didu: Sedih Saya Membaca Komentar seperti Ini