Pilpres 2019
PSI Jawab Kritikan soal Kebohongan Award Lewat Video Pendek: Nyebar Hoaks Itu Tengil
Partai Solidaritas Indonesia ( PSI) unggah video untuk menjawab banyaknya kritikan terkait kebohongan award.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) unggah video untuk menjawab banyaknya kritikan terkait kebohongan award.
Video tersebut diunggah PSI melalui akun Twitter terverifikasi @psi_id pada Selasa (8/1/2019).
Video tersebut adalah cerita pendek yang memperlihatkan dua orang anak muda membicarakan soal kebohongan award.
Anak muda yang pertama, menyebutkan kalau apa yang dilakukan PSI tersebut menunjukkan kalau PSI adalah partai "tengil".
• Kebohongan Award, PSI Siap Hadir jika Dipanggil Polisi hingga Sebut Maling Teriak Maling
Namun, anak muda yang satunya menjelaskan kalau yang "tengil" adalah penyebar hoaks.
Simak videonya disini:
Sementara itu, mengutip Kompas.com, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade memberikan sindiran kepada PSI.
Menurutnya, PSI kerap kali "numpang tenar" ke Prabowo dan Partai Gerindra.
Ini dikarenakan, menurut Andre, PSI selalu mengomentari apa yang dilakukan oleh Prabowo serta tim kampanye dan partai koalisi.
Ia bahkan memelesetkan nama PSI menjadi Partai Sensasional Indonesia.
"Saya ingat partai sensasional Indonesia yang memang setiap hari ingin menumpang tenar ke Pak Prabowo dan Partai Gerindra," kata Andre dalam sebuah diskusi di kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Selasa (8/1/2019).
"Kami sudah sangat memahami modus operandi partai sensasional Indonesia yang tiap hari berkomentar nempel kepada Pak Prabowo. Kalau mendengar hari ini ngomong apa besok ngomong apa, pasti ada Prabowonya itu modus operandi," sambungnya.
Andre berpendapat, sikap PSI yang "numpang tenar" itu merupakan bagian dari iklan kampanye.
"Karena memang KPU melarang mereka beriklan. Meski duitnya banyak, tapi iklan dibatasi, cara iklannya yang efektif ini," ujar Andre.
• Tanggapi Laporan ACTA ke Polisi Terkait Kebohongan Award, DPP PSI Gelar Konferensi Pers
“Penghargaan" dari PSI
Sebelumnya, PSI memberikan penghargaan kebohongan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Selain itu, penghargaan kebohongan juga diberikan kepada Andi Arief.
"Penghargaan ini diberikan karena baru awal 2019 sudah terjadi tsunami kebohongan yang dilakukan oleh mereka bertiga," kata Sekjen PSI Raja Juli Antoni dalam jumpa pers di Kantor DPP PSI, Jakarta, Jumat (4/1/2019).
Dalam acara jumpa pers itu, PSI turut menyiapkan tiga buah piala yang ditujukan untuk Prabowo, Sandi, dan Andi.
Ada juga tiga buah piagam yang telah dibingkai.
Prabowo mendapat penghargaan kebohongan ter-lebay awal tahun 2019.
Penghargaan itu diberikan atas pernyataan Prabowo yang menyebut selang darah RSCM dipakai 40 kali.
Sementara, Sandiaga mendapat penghargaan kebohongan ter-hqq awal tahun 2019.
Penghargaan ini atas pernyataan Sandiaga bahwa Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dibangun tanpa utang.
Terakhir, Andi Arief mendapat penghargaan kebohongan ter-halu awal tahun 2019.
Ini karena Andi dianggap ikut menyebarkan hoaks mengenai tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos untuk pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
• Pimpin Rapat Terbatas, Jokowi Ingin Moda Transportasi Jakarta Terintegrasi
Kebohongan Award Dapat Kritikan
Kebohongan Award ini pun tentunya mendapatkan sejumlah kritikan dan kecaman, khususnya dari BPN Prabowo-Sandi, serta dari Partai Demokrat.
Mengutip Kompas.com, Partai Demokrat langsung membuang Kebohongan Award yang dikirimkan oleh Partai Solidaritas Indonesia ke tong sampah.
Penghargaan kebohongan award yang berupa piala dan piagam itu sebelumnya dikirim oleh PSI ke Kantor DPP Partai Demokrat, Jumat (4/1/2019) siang.
"Langsung kami buang karena itu kami anggap award bohong-bohongan dan sampah," kata Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.
Selain itu, Juru Bicara Bidang Advokasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Hendarsam Marantoko saat menjadi narasumber dalam program Kompas Petang di YouTube Kompas TV, Sabtu (5/1/2019), mengatakan konten penghargaan dari PSI berbau pelecehan.
• Relawan Prabowo-Sandi Laporkan Grace Natalie dan Raja Juli Antoni terkait Kebohongan Award PSI
Menurutnya, banyak relawan yang resah karena penghargaan itu.
"Cuma ini lebih mengakomodir keresahan dari temen-temen relawan di bawah."
"Kalau kita anggap, bukan sebagai kritik tapi lebih kepada gimmick, cuma kontennya berbau pelecehan melihat seperti itu," ujar Hendarsam Marantoko.
Hendarsam Marantoko mengatakan, pihaknya menyadari PSI merupakan partai baru yang membutuhkan perkenalan diri kepada masyarakat.
Namun, menurutnya cara yang digunakan tidak tepat.
Hendarsam Marantoko juga tampak menyinggung soal janji-janji Presiden Joko Widodo yang tak kunjung direalisasikan.
"Kami mengerti bahwa di satu sisi adalah PSI adalah partai incomer. Ini sudah di bulan Januari, tinggal dua bulan lebih survei elektabilitas partai tidak naik-naik."
"Butuh semacam stimulan lagi kepada masyarakat memperkenalkan diri kepada masyarakat dengan cara-cara seperti ini, kami cukup mengerti dari sudut pandang itu," kata Hendarsam Marantoko.
(TribunWow.com)