Breaking News:

Fenomena Alam

BPBD akan Naikkan Status Gunung Karangetang Jadi Siaga Darurat, Dilarang Beraktivitas Radius 1,5 Km

BPBD akan meningkatkan status Gunung Karangetang dari status siaga menjadi siaga darurat per Selasa (8/1/2019).

Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Claudia Noventa
(dok. PVMBG)
Kepulan asap dari kawah Gunung Karangetang Desember 2018 lalu. 

TRIBUNWOW.COM - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Bob Wuaten, mengatakan bahwa saat ini status Gunung Karangetang di Sulawesi Utara, rencananya akan dinaikkan statusnya dari siaga menjadi siaga darurat per Selasa (8/1/2019).

Hal itu diungkapkan Bob mengingat aktivitas Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) yang terus meningkat.

Gunung Karangetang diketahui erupsi dengan mengeluarkan gas dan abu vulkanik.

PVMBG Ingatkan Potensi Banjir Lahar Dingin Pasca-Erupsi Gunung Agung

"Gunung Karangetang masih level III atau siaga dan masih tetap erupsi dengan mengeluarkan gas dan abu vulkanik," ucap Bob, seperti dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Selasa (8/1/2019).

"Direncanakan per Selasa (8/1/2018) ini pemerintah daerah akan menetapkan status kebencanaan siaga darurat Gunung Karangetang," lanjutnya.

Mengingat meningkatnya aktivitas gunung api tersebut, pos pengamanan Gunung Api Karangetang mengimbau masyarakat sekitar dan pengunjung untuk tidak berada di kawasan gunung radius 1,5 kilometer dari kawah aktif.

Untuk mewaspadai guguran lava dan awan panas yang terjadi sewaktu-waktu, warga turut tak diperbolehkan beraktivitas maupun mendaki radius 2,5 kilometer dari kawah aktif sebelah barat daya.

Anggota Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang, Didi Wahyudi P Bina menjelaskan terkait aktivitas gunung termasuk kegempaan guguran terjadi delapan kali.

"Sedangkan secara visual, gunung kabut 0-I hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Untuk kegempaan guguran terjadi 8 kali, amplitudo 3-7 milimeter, durasi 35-50 detik."

"Hembusan 10, amplitudo 10-30 milimeter, durasi 25-50 detik. Terasa 1, amplitudo 52 milimeter, S-P 23 detik, durasi 189 detik, skala II MMI," katanya.

Update PVMBG: Gunung Anak Krakatau Erupsi Lagi Sabtu Siang, Tinggi Kolom Abu Capai 1500 Meter

Didi juga menjelaskan untuk tremor menerus (microtremor) terekam dengan amplitudo 0,5-2 milimeter (dominan 0,5 milimeter).

"Kesimpulan, tingkat aktivitas Gunung Karangetang Level III ( Siaga)," jelasnya dalam keterangan tertulis, Selasa (8/1/2019) pagi.

Dari paparan aktivitas tersebut, selama musim hujan masyarakat di sekitar bantaran sungai yang berhulu dari puncak gunung diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman lahar hujan dan banjir bandang.

Diketahui sebelumnya, bahwa gunung tersebut naik menjadi level III atau siaga sejak tanggal 20 Desember 2018.

"Itu sejak 20 Desember 2018, status Gunung Api Karangetang menjadi Siaga atau level III," ucap Bob seperti dikutip Kompas.com, Senin (7/1/2019).

Gunung Merapi Gugurkan Lava Pijar, Sejumlah Desa di Klaten Terdampak Hujan Abu

Saat itu setiap 30-60 menit Gunung Karangetang terjadi erupsi dan mengeluarkan lava pijar.

"Setiap 30-60 menit terjadi erupsi yang ditandai dengan gemuruh atau embusan dan asap serta lava pijar," imbuhnnya.

Diimbau warga di sekitar Gunung Karangetang, jika terjadi hujan abu dianjurkan untuk menyiapkan masker penutup hidung dan mulut guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan.(TribunWow.com)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Gunung KarangetangSulawesi UtaraFenomena Alam
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved