Cerita Selebriti
Istri Meninggal di Tsunami Banten, Begini Cara Ade Jigo Jelaskan pada Anak soal Keberadaan Bundanya
Bencana Tsunami yang terjadi pada 22 Desember 2018, menyisakan duka bagi Komedian Ade Jigo yang kehilangan istrinya, Meyuza.
Penulis: Ekarista Rahmawati P
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Bencana Tsunami di Banten dan Lampung yang terjadi pada 22 Desember 2018 lalu, menyisakan duka bagi Komedian Ade Jigo yang kehilangan istrinya, Meyuza.
Ade Jigo, satu personel grup lawak Jigo merupakan korban selamat dari tsunami Selat Sunda yang menerjang Banten dan Lampung.
Setelah kepergian sang istri, kini Ade Jigo pun harus mengasuh kedua anaknya sebagai single parent.
• Karier Musik Jebolan Ajang Pencarian Bakat Ini Redup, Alih Profesi Jadi Sopir hingga Penjual Nasgor
"Biasanya anak saya mandi sama bundanya, pakai baju sama bundanya. Jadi sekarang saya sama pengasuh yang selamat juga," ujar Ade Jigo, seperti dilansir TribunWow.com dari tayangan Youtube Selebrita 7, Sabtu (5/1/2019).
Pria yang tenar dari grup lawak Teamlo ini mengaku lebih dekat dengan putra pertamanya.
Sementara putra terkecilnya lebih banyak diurus oleh pengasuhnya.
"Pengasuh ngurus yang kecil karena memang yang kecil, Raffi deket sama bundanya, sama mbaknya (pengasuhnya). Kalau yang pertama memang deket banget sama saya," ucapnya.
Ketika ditanya bagaimana Ade menjelaskan kepergian bunda kepada anak-anaknya, Ade pun memberi respons yang menyayat hati.
Anak pertama Ade sempat menanyakan keberadaan sang bunda yang telah meninggal dunia.
• Dikenal Tomboi, Mitha The Virgin Kini Rajin Dandan dan Ingin Lebih Feminim, Lihat Penampilannya
"Yang besar, Abang Falah selalu bilang 'ayah bunda mana?', 'bunda udah bobo, yuk kita doain'. Terus kita doain," ungkap Ade Jigo.
Anak-anak Ade Jigo juga sempat dibawa Ade ke makam mendiang istrinya.
Anak pertama Ade Jigo pun menanyakan siapa yang ada di dalam makam tersebut.
Karena anaknya masih kecil, Ade Jigo pun hanya menjelaskan bahwa ibu mereka telah tenng di surga.
"Sebelum kita pulang ke Jakarta, kita ziarah ke makam istri saya, dia nanya saat di depan makam 'Yah ini isinya apa?', saya bilang 'ini bunda nak di dalam, udah bobo, udah ada di surga. Kita doain ya', terus doa," cerita Ade Jigo.
• Ekonomi Nelayan Pesisir Selat Sunda Mulai Bangkit Pasca Tsunami
Ade yang saat itu tengah menjadi pembawa acara di gathering PLN di Tanjung Lesung Beach Resort mengungkapkan kronologi terjadinya tsunami.
Saat gelombang pasang menerjang, dirinya sempat memboyong anaknya hingga dirinya ditemukan di gorong-gorong pembuangan air kolam renang.
"Saya dapat tali agar bisa pegangan dan bernafas, anak saya angkat duluan, dan saya lemas, anak saya lemas (usai bertahan dari terjangan gelombang). Ternyata itu saya berada di gorong-gorong pembuangan air kolam renang," ungkap Ade dalam wawancara via telepon dengan TVOne, seperti dikutip Kompas.com, Minggu (23/12/2018).
Ade Jigo mengungkapkan bahwa ia sempat terjebak di gorong-gorong tersebut selama dua menit.
• Tinjau Lokasi Tsunami, Kapolri Ingin Lihat Langsung Dampak Kerusakan dan Koordinasi di Sana
"Kami terjebak selama dua menit. Ada orang yang buka pintu (gorong-gorong), saya selamat," ucap Ade.
Setelah itu, dirinya lantas mencari anaknya yang lain serta istrinya.
"Anak saya dua yang ikut, yang satu digendong saya. Sampai saya tenang, minum dulu, baru saya mulai mencari anak dan istri saya. Pas saya cari pertama ke klinik, ternyata anak saya dan mbaknya (pengasuh) ada di klinik," tutur Ade.
Selang beberapa jam, Ade Jigo baru menyadari bahwa istrinya juga berada di klinik.
Namun nahas, Istrinya ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
"Saya sampai di klinik jam satu (dini hari), di klinik juga sempat mati lampu, setelah lihat saya ada satu jenazah di belakang, ternyata itu jenazah istri saya," ujar Ade dengan suara lirih.
Karena pada saat itu kondisi Ade masih cukup lemas, ia meminta pengasuhnya untuk melihat siapa korban meninggal di klinik itu.
"Saya belum siap, saya minta tolong mbak (pengasuh) saya, 'mbak tolong cek di belakang ada jenazah, itu siapa? Kalau kenal kabarin saya ya', mbak sama sekuriti dibawa ke belakang," ujarnya.
Tidak lama setelah itu pengasuh berteriak kemudian pingsan, Ade yang mendengar teriakan itu menyadari bahwa jenazah yang ada di klinik tersebut memang almarhum Meyuza.
• Prakiraan Cuaca 5 Januari 2019 di Sejumlah Provinsi Indonesia, Sebagian Berpotensi Angin Kencang
"Ternyata informasi dari sekuriti, dibawa sama warga itu jam setengah sebelas malam, karena kejadiannya jam setengah 10 malam. Itu jam setengah sebelas malam diantar warga ke klinik. Cuman enggak tahu posisinya dimana enggak saya tanyakan dan si mbak di jam setengah 12 diantar warga ke klinik, saya jam setengah 1 diantar warga ke situ (klinik)," katanya.
Melihat anak-anaknya sangat tegar, Ade merasa harus lebih tegar saat mengetahui ditinggal sang istri untuk selama-lamanya.
"Keterangan dari dokter yang memvisumnya katanya kelamaan di air, karena kebetulan istri saya enggak bisa berenang. Dia jadi kebanyakan minum air laut jadi enggak kuat," katanya.
Jenazah istrinya telah dimakamkan di kampung halamannya di Desa Endikat Ilir, Gumay Talang, Lahat, Sumatera Selatan pada Senin (24/12/2018).(TribunWow.com)