Tsunami di Banten dan Lampung
Ekonomi Nelayan Pesisir Selat Sunda Mulai Bangkit Pasca Tsunami
Delapan hari setelah musibah tsunami melanda pesisir Selat Sunda, perekonomian warga mulai tampak bergerak kembali.
Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Delapan hari setelah musibah tsunami melanda pesisir Selat Sunda, perekonomian warga mulai nampak bergerak kembali.
Hal ini tampak dari para nelayan yang sudah memulai aktifitas rutinnya untuk berjualan ikan.
Dikutip TribunWow.com dari YouTube Kompas TV, para nelayan di pesisir Selat Sunda utamanya di Kecamatan Panimbang berharap agar wisata di daerah tersebut bisa segera pulih.
Meskipun belum berani untuk pergi melaut, para nelayan mulai beraktifitas seperti biasa dengan berjualan ikan guna mencari pendapatan.
Para nelayan tersebut terlihat menjual dagangan mereka di dekat area pantai.
• Prakiraan Cuaca 5 Januari 2019 di Sejumlah Provinsi Indonesia, Sebagian Berpotensi Angin Kencang
Menurut pengakuan Sanita, seorang nelayan di Kecamatan Panimbang, ia mulai berjualan tepat dua hari setelah tsunami menerjang, yakni pada Senin (24/12/2018) lalu.
Ia mengaku sebenarnya masih merasakan takut dan trauma dengan terjadinya musibah tersebut.
Akan tetapi ia merasa harus kembali berjualan lantaran masih banyak kebutuhan yang perlu dipenuhi.
• Ridwan Kamil akan Tata Ulang Alun-alun Jatibarang di Indramayu Tahun 2019, Konsepnya Arcade Square
"Mulai jualan dari hari Senin, dua hari setelah tsunami saya mulai jualan, karena kalau tidak jualan kan saya banyak kebutuhan jadi saya walaupun dengan rasa takut, saya terpaksa harus jualan," jawab Sanita saat ditanyai oleh jurnalis Kompas TV, Maharani.
Tetapi, Sanita mengaku tidak mengambil ikan langsung dari laut, melainkan membeli dari Pelelangan Panimbang.
Padahal sebelum tsunami menerjang, ia biasanya berjualan separuh ikan dari hasil buruannya di laut, dan separuhnya lagi baru membeli.
"Biasanya separo nyari sendiri, untuk kali ini saya tidak melaut karena masih takut," terang Sanita yang kala itu tampak mengenakan kaus biru muda.
Berdasarkan keterangan Sanita, hasil yang ia dapat dari berjualan ikan pasca tsunami paling besar berkisar antara Rp 40 hingga 50 ribu rupiah.
Jumlah ini berkurang drastis dari pendapatan berjualan ikan di hari biasa yang berkisar antara Rp 200 hingga 300 ribu.
Ia juga mengatakan bahwa sebelum terjadi tsunami, mayoritas pembeli ikannya adalah wisatawan, sementara setelah terjadinya tsunami, yang membeli ikannya hanya warga desa saja.
• Video Detik-detik Gunung Anak Krakatau Erupsi, Tinggi Letusan Mencapai 500 Meter
(TribunWow.com)