Pilpres 2019
Andi Arief: Pak Kapolri Jangan Kejam, Salah Saya Apa, Saya Diperlakukan seperti Teroris
Politisi Partai Demokrat Andi Arief meminta agar Kapolri Jenderal Tito Karnavian bersikap adil kepada dirinya.
Penulis: Vintoko
Editor: Mohamad Yoenus
Saya akan hadir secara baik2 kalau saya diperlukan," tulis Andi Arief.
"Ini bukan negara komunis.
Penggeudukan rumah saya di lanpung seperti negara komunis.
Mohon hentikan Bapak Presiden," tulis Andi Arief lagi.

Kicauan Andi Arief yang mengaku rumahnya digeruduk (Capture Twitter @AndiArief__)
Diketahui, nama Andi Arief terseret atas kasus hoaks soal adanya tujuh kontainer berisi surat suara pemilihan presiden (Pilpres) yang sudah tercoblos di nomor 01.
Namun, Andi Arief ketika dikonfirmasi menegaskan jika kicauannya itu hanya berupa imbauan agar ada pihak yang melakukan pengecekan terkait kabar tersebut.
"Saya mengimbau supaya dilakukan pengecekan," ujar Andi Arief, Kamis (3/1/2019) pada Kompas.com.
Andi Arief menegaskan, hal tersebut sudah jelas tertulis di twit yang ia buat.
Andi Arief menyayangkan ada pihak-pihak yang justru menuding bahwa dirinya adalah penyebar hoaks.
Sebelumnya, beredar hoaks mengenai adanya tujuh kontainer berisi surat pemilihan presiden yang sudah dicoblos atau terpakai.
Kabar ini awal mulanya heboh dan beredar di grup percakapan aplikasi pesan instan WhatsApp.
Selain itu, kabar ini juga makin mendapatkan perhatian masyarakat setelah Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, Andi Arief, menuliskan kicauan terkait hal tersebut di laman Twitternya.
"Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yg sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya karena ini kabar sudah beredar," tulis akun @AndiArief__, pada pukul 20.05, Rabu (2/1/2019).

Kicauan Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, Andi Arief soal adanya surat suara tercoblos sebanyak 7 kontainer. ((TWITTER.COM/ANDIARIEF_))
Sementara itu, mengutip dari Tribunnews.com, Kabareskrim Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto mengatakan akan memanggil semua pihak yang terkait dengan kasus hoaks surat suara ini.
Semua pihak itu, termasuk Andi Arief.