Pilpres 2019
Ferdinand Bela Andi Arief soal Surat Suara Tercoblos, Ruhut Sitompul: Pening Aku Tante
Juru Bicara TKN Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ruhut Sitompul mengaku pusing pada pernyataan yang dilontarkan oleh Ferdinand Hutahaen yang bela Andi Arief
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ruhut Sitompul mengaku pusing pada pernyataan yang dilontarkan oleh Ferdinand Hutahaean, Juru Bicara TKN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Hal tersebut ia lontarkan saat mengahdiri sebuah wawancara yang sama untuk membahas soal surat suara tercoblos.
Dikutip dari Kompas TV dalam Kompas Petang 'Dialog: Hoaks Surat Suara Untungkan Siapa?' Kamis (3/1/2019), Ruhut Sitompul tampak ikut memberikan komentar soal kabar yang beredar.
Menurutnya, tidak ada gunanya lagi Ferdinand Hutahaen membela politisi Partai Demokrat, Andi Arief yang sebelumnya mentwit kabar surat suara tercoblos itu.
Ruhut Sitompul kemudian mengatakan dengan tegas, ia menilai pembelaan yang diberikan Ferdinand untuk Andi Arief tidak wajar.
"Yang dikatakan Ferdinand, tidak wajar, tegas saya katakan, kita negara hukum, ada undang-undangnya, kalau memang tidak benar (isu), tidak boleh disebar," ujar Ruhut Sitompul.
Ruhut kembali mengimbau agar pihak manapun menghormati KPU dan Bawaslu yang sedang bekerja untuk melancarkan proses pemilu tahun ini.
• Inilah Ancaman Hukuman bagi Pelaku Kasus Hoaks Surat Suara Tercoblos
"Saya mohon, hormati KPU dan Bawaslu yang sedang bekerja untuk dalam rangka pesta demokrasi."
"Memang kalau pendukung Prabowo-Sandi temasuk Bang Ferdinand mencari pembenaran itu, aduh aku hanya ketawa termehek-mehek lah, cari pembenaran saja," ungkap Ruhut yang mendapat respon tertawa dari Ferdinand.
Ruhut Sitompul kemudian mengimbau agar tidak lagi membela dan memberikan pembelaaan soal isu surat suara tercoblos.
Secara tegas, Ruhut menilai bahwa cuitan yang dilontarkan oleh Andi Arief merupakan sebuah upaya merusak pesta demokrasi.
"Udahlah jangan biasakan gitu, jangan cari pembenaran terus, saya hanya ngomong, pihak kepolisian segera usut Andi Arief,
Apalagi sekarang, koruptor diborgol, kalau perlu borgol dia, merusak pesta demokrasi, jangan lah, ini kan sudah mulai karena kami berharap semoga Pak Jokowi Pak KH Ma'ruf Amin menang," jelas Ruhut.
Ruhut juga menuturkan bahwa isu soal surat suara tercoblos itu menjadi satu cara untuk membuat kekacauan.
"Kalau mereka ini sudah mulai menggalau, kira-kira bagaimana? Ya bikin kacau seperti ini, itu sekarang yang terjadi," lanjutnya.

• Begini Respon Jokowi dan Sandiaga Dengar Hoaks Puluhan Juta Surat Suara Pilpres 2019 Sudah Tercoblos
Menyikapi hal tersebut, Ruhut lantas meminta agar penegak hukum segera memanggil Andi Arief berkaitan soal cuitannya.
"Panggil aja lah dia dulu, bapak-bapak Mabes Polri, Serse (kriminal) segera jemput bola, panggil aja lah dia, biar tahu, jangan lah berbelit-belit, rakyat sudah cerdas," terang Ruhut.
Saat ditanya soal siapa yang mendapatkan keuntungan dari isu surat suara tercoblos, Ruhut menuturkan bahwa ada hal itu justru menguntungkan pihak Jokowi-Ma'ruf.
"Mereka maksud ini (kabar hoaks surat suara tercoblos) untuk menguntungkan siapa? untuk menguntungkan mereka kan, tapi ini akhirnya karena rakyat cerdas, akhirnya menguntungkan kami,
Karena sudah terlalu banyak kok, jangan kan mereka lah tim sukses bicara bohong, ada juga yang suka berbicara bohong kok, Prabowo juga bohong kok, Sandi juga bohong kok, sudahlah kami tinggal tunggu aja," jelas Ruhut.
• Geram dengan Tweet Andi Arief soal Surat Suara Tercoblos, Ali Ngabalin: Saya akan Lakukan Perlawanan
Ruhut juga turut memberikan pandangannya soal maksud dari isu surat suara tercoblos yang beredar.
"Maksud mereka menguntungkan mereka, kenapa karena kalau kami kalah, mereka mau bilang penuh kecurangan-kecurangan,
Tapi mereka lupa, dengan kondisi sekarang, apa sih mau nya lagi, kemarin mengenai rumah sakit bohong, masalah pembangunan jalan tol, tidak ada pinjaman dari bank, bohong," ucap Ruhut.
Dengan semua dugaan yang Ruhut lontarkan, ia mengaku pusing dan tidak mengerti dengan apa yang sedang dibuat dengan isu surat suara tercoblos itu.
Ruhut menuturkan bahwa hal tersebut hanya sebuah kebohongan belaka.
"Bohong, bohong, bohong, pening aku tante," terang Ruhut sembari mengeraskan suaranya.
Mendengar pernyataan dari Ruhut Sitomnpul, Ferdinand tampak tertawa sambil memegang pundak Ruhut.

• Fahri Hamzah Bahas Hoaks Surat Suara Tercoblos: Negara Hukum Macam Apa yang Kalian Sedang Dirikan?
Pembelaan Ferdinand Hutahaean
Kadiv Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengatakan apa yang dilakukan Andi Arief merupakan semangat memerangi hoaks.
"Memang kami mendiskusikan, isu ini mencari kebenaran supaya tidak menimbulkan fitnah, namun sahabat kami Andi Arief ini punya semangat untuk mengclearkan masalah ini, maka beliau mencuitkan di media sosial," tutur Ferdinand yang turut menjadi tamu di Kompas TV.
"Kita tidak dilempar dulu, tapi teman-teman memang akan mengecek dulu, mengklarifikasi, tapi Andi Arief ini kan menyampaikan itu bukan dengan semangat menyebar berita bohong, Andi Arief mencuit seperti itu agar pihak yang punya hak dan kewajiban dibidang penyelenggara pemilu untuk melakukan cek," ujar Ferdinand.
Saat ditanya oleh pembawa acara, bukankah Andi Arief selaku politisi memiliki akses langsung klarifikasi ke KPU tidak harus di media sosial, Ferdinand memberikan jawaban bahwa media sosial adalah lahan interaksi.
"Media sosial ini kan juga salah satu media interaksi, media sosial itu kan tidak hanya satu arah tetapi media yang sahut-sahutan saling menjawab.
Karena lembaga kepolisian saja juga punya akun media sosial, yang penting dilihat niatnya saja," tutur Ferdinand.
• Bukan soal Surat Suara Tercoblos, Ini yang Disayangkan Pakar Komunikasi Politik di Twit Andi Arief

Kabar Surat Suara Tercoblos Mencuat
Pada Rabu (2/1/2019) malam, Komisi Pemilihan Umum (KPU) beserta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mendatangi Kantor Bea dan Cukai Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Kedatangan mereka lantaran adanya kabar adanya tujuh kontainer berisi surat suara pemilihan presiden (pilpres) 2019 yang sudah dicoblos atau terpakai.
Kabar ini awal mulanya heboh berada di grup percakapan aplikasi pesan instan WhatsApp berupa rekaman suara, dikutip dari Kompas.com.
Rekaman itu berisi suara seorang lelaki yang menyatakan:
"Ini sekarang ada 7 kontainer di Tanjung Priok sekarang lagi geger, mari sudah turun. Dibuka satu. Isinya kartu suara yang dicoblos nomor 1, dicoblos Jokowi. Itu kemungkinan dari Cina itu. Total katanya kalau 1 kontainer 10 juta, kalau ada 7 kontainer 70 juta suara dan dicoblos nomor 1.
Tolong sampaikan ke akses, ke pak Darma kek atau ke pusat ini tak kirimkan nomor telepon orangku yang di sana untuk membimbing ke kontainer itu.
Ya. Atau syukur ada akses ke Pak Djoko Santoso. Pasti marah kalau beliau ya langsung cek ke sana ya."
Selain dari rekaman itu, ada pula Ada akun Facebook bernama Hermansyah yang menyebarkan pesan tersebut.
"Di Tanjung Priok ada 7 kontainer berisi 80 juta surat suara yang sudah dicoblos. Hayu padi merapat. Pasti dari Tiongkok tuh," tulis akun Hermansyah.
Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, Andi Arief juga turut mentweet pada akun Twitternya, @AndiArief__, Rabu (2/1/2019).
Andi Arief menuliskan agar dicek kabar tersebut supaya tidak menimbulkan fitnah.
"Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yg sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya karena ini kabar sudah beredar," tulis Andi Arief.
(TribunWow.com)