Pilpres 2019
Berikut Dampak Adanya Kabar Hoaks Surat Suara Tercoblos, Sebabkan Golput hingga Rugikan Kubu Jokowi
Kabar soal adanya surat suara yang sudah tercoblos dikatakan oleh sejumlah pihak dapat mempengaruhi perjalanan politik di Indonesia.
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Wulan Kurnia Putri
Menanggapi kabar hoaks tersebut, Ace Hasan mengungkapkan bahwa hal itu merugikan pihak Jokowi-Ma'ruf.
"Karena dituduh berbuat curang. Padahal dari awal kita ingin gunakan momen pemilu ini sebagai adu gagasan. Adu prestasi dan memilih pemimpin yang terbaik, bukan justru sebagai ajang sebar kabar bohong dan menghalalkan segala cara untuk kekuasaan," ujar Ace Hasan Syadzily Kamis (3/1/2019).
Langkah cepat yang dilakukan oleh KPU untuk memastikan kabar tersebut lantas diapresiasi oleh Ace Hasan.
Begitu juga dengan langkah yang diambil oleh KPU untuk melaporkan penyebar berita bohong tersebut kepada Bareskrim Polri.
Ia juga mendukung semua aparat hukum yang bertugas untuk memburu pelaku kejahatan dan sosok di balik penyebaran berita hoaks surat suara dicoblos.
"Karena kejahatan ini adalah tindakan yang berbahaya bagi stabilitas politik, meresahkan masyarakat, mengganggu pemilu dan berpretensi medelegitimasi pemilu," katanya dikutip dari Tribunnews.com.

Kabar Surat Suara Tercoblos Menyeret Andi Arief
Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, Andi Arief terseret kasus surat suara tercoblos.
Pasalnya, berita tersebut mulai ramai dibahas setelah Andi Arief mengetwit soal kabar tersebut.
Dalam cuitannya itu, ia meminta pihak terkait untuk mengecek kabar adanya surat suara yang tercoblos itu.
Namun, saat ini cuitan tersebut sudah tidak ada lagi di laman Twitter @AndiArief__ lantaran sudah dihapus.
Andi Arief menjelaskan bahwa dirinya secara tidak sengaja menghapus cuitan tersebut.
Cuitan dari Andi Arief kemudian menimbulkan pro kontra dari beberapa pihak.
• Ketua KPU Laporkan Penyebar Hoaks Surat Suara Telah Dicoblos: Kali Ini Luar Biasa dan Berlebihan

Ada yang mendukung Andi Arief namun banyak juga yang justru beranggapan bahwa Andi Arief terlibat dalam penyebaran berita bohong itu.
Satu dari yang mendukung Andi Arief yakni Ferdinand Hutahaean, Kadiv Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat.