Kabar Tokoh
Andi Arief Sebut Rumahnya di Lampung Digeruduk Dua Mobil Polda: Mohon Hentikan Pak Presiden
Politisi Partai Demokrat mengaku rumahnya yang berada di Lampung digeruduk oleh dua mobil kepolisian pasca adanya hoaks surat suara dicoblos.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Politisi Partai Demokrat mengaku rumahnya yang berada di Lampung digeruduk oleh dua mobil kepolisian.
Dilansir oleh TribunWow.com, hal itu dituliskan Andi Arief melalui Twitter miliknya, @AndiArief__, Jumat (4/1/2019).
Ia mengatakan ada dua mobil Polda yang mengaku dari Cyber mendatangi rumahnya.
Politisi Demokrat ini pun meminta bantuan pada Kapolri agar tidak melakukan hal tersebut.
Andi Arief mengatakan dirinya akan bersedia hadir apabila dipanggil oleh pihak kepolisian.
Selain pada Kapolri, Andi Arief juga menuliskan dirinya meminta bantuan pada Presiden.
• Jansen Sitindaon Unggah Pesan Anak Andi Arief pada Ayahnya: Akan Demo ke Istana Negara seperti 212
• Soal Kediaman Andi Arief Didatangi Polda Lampung, Kerabat: Itu Sudah Bukan Rumahnya Lagi
"Rumah saya di lampung digerudug dua mobil Polda mengaku cyber.
Pak Kapolri, apa salah saya. Saya akan hadir secara baik-baik kalau saya diperlukan.
Pak Kapolri, jangan kejam terhadap rakyat. Salah saya apa.
Kenapa saya hendak diperlakukan sebagai teroris. Saya akan hadir jika dipanggil dan diperlukan.
Ini bukan negara komunis. Penggerudukan rumah saya di Lampung seperti negara komunis.
Mohon hentikan Bapak Presiden," tulis Andi Arief.
• PSI Beri Penghargaan Kebohongan Ter-Halu pada Andi Arief, Ferdinand Hutahaean akan Lapor Polisi

Kicauan Andi Arief yang mengaku rumahnya digeruduk (Capture Twitter @AndiArief__)
Diberitakan sebelumnya, nama Andi Arief kembali menjadi polemik setelah dirinya menuliskan soal hoaks 7 kontainer surat suara telah dicoblos di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (2/1/2019).
Namun, Andi Arief ketika dikonfirmasi menegaskan jika kicauannya itu hanya berupa imbauan agar ada pihak yang melakukan pengecekan terkait kabar tersebut.
"Saya mengimbau supaya dilakukan pengecekan," ujar Andi Arief, Kamis (3/1/2019) pada Kompas.com.