Breaking News:

Pilpres 2019

Tanggapan BPN Prabowo-Sandi soal Hoaks Surat Suara Tercoblos: Andi Arief Korban, Jangan Dibalik

Timses Prabowo-Sandi, Ardy Mbalembout berpendapat Ketua KPU Arief Budiman terlalu cepat menyatakan kabar soal surat suara sudah dicoblos sebagai hoaks

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Wulan Kurnia Putri
TribunWow.com/Octavia Monica
Ilustrasi hoaks surat suara tercoblos. 

TRIBUNWOW.COM - Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ardy Mbalembout berpendapat, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman terlalu cepat menyatakan bahwa kabar soal tujuh kontainer berisi surat suara yang sudah dicoblos sebagai kabar hoaks.

Hal tersebut disampaikan Ardy Mbalembout saat menjadi tamu dalam diskusi yang bertajuk "Pilpres 'Digoyang' Hoaks Surat Suara" di acara Apa Kabar Indonesia Malam yang tayang live di tvOne, Kamis (3/1/2019).

"Arief Budiman saya pikir terlalu terburu-buru menyatakan bahwa ini adalah hoaks," kata Ardy Mbalembout saat diskusi.

Menurutnya, orang yang seharusnya menilai apakah kabar tersebut hoaks atau tidak adalah pihak kepolisian, dan bukannya KPU.

Ketua KPU Laporkan Penyebar Hoaks Surat Suara Telah Dicoblos: Kali Ini Luar Biasa dan Berlebihan

"Kewenangan menentukan itu hoaks adalah polisi, melalui penyelidikan dan lain sebagainya," ucapnya.

"Arief Budiman seolah-olah adalah Kapolri jika begitu," imbuhnya.

Ardy juga mempertanyakan soal KPU yang kemudian mengetahui bahwa ada TNI AL, ada pihak bea cukai, dan lain sebagainya.

"Dimana pernyataan Andi Arief yang menyebutkan hal itu?" tanyanya kemudian.

Ardy lantas menegaskan, twit Andi Arief hanyalah untuk membantu KPU dan masyarakat untuk memverifikasi terkait kabar yang beredar.

"Dia hanya minta dicek," tegasnya.

Ardy juga mengungkapkan bahwa Andi Arief menuliskan kicauan tersebut setelah Arief Budiman sudah mengetahui adanya kabar tersebut.

"Dia (Arief Budiman) mengetahui terlebih dulu. Artinya kan andi arief tidak masuk dalam penyebar hoaks itu," paparnya.

Ardy juga menegaskan, tidak ada kicauan Andi Arief yang berupa tuduhan.

"Dia kan membantu. Jangan sampai dia berniat membantu, tapi justru seperti itu. Beliau dalam hal ini adalah korban, jadi jangan dibalikin," ujarnya.

Tanggapan Sejumlah Tokoh soal Hoaks Surat Suara Tercoblos yang Sempat Buat Panik KPU

Sebelumnya, beredar kabar mengenai adanya tujuh kontainer berisi surat pemilihan presiden yang sudah dicoblos atau terpakai.

Kabar ini awal mulanya heboh dan beredar di grup percakapan aplikasi pesan instan WhatsApp.

Selain itu, kabar ini juga makin mendapatkan perhatian masyarakat setelah Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, Andi Arief, menuliskan kicauan terkait hal tersebut di laman Twitternya.

"Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yg sudah dicoblos di Tanjung Priok.

Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya karena ini kabar sudah beredar," tulis akun @AndiArief__, pada Rabu (2/1/2019), sekitar pukul 20.05 WIB.

Kicauan Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, Andi Arief soal adanya surat suara tercoblos sebanyak 7 kontainer.
Kicauan Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, Andi Arief soal adanya surat suara tercoblos sebanyak 7 kontainer. ((TWITTER.COM/ANDIARIEF_))

Berdasarkan pantauan TribunWow.com, tweet ini telah dihapus.

Selain itu ada juga berupa rekaman suara mengenai sudah dicoblosnya surat suara pilpres ini.

"Ini sekarang ada 7 kontainer di Tanjung Priok sekarang lagi geger, mari sudah turun.

Dibuka satu. Isinya kartu suara yang dicoblos nomor 1, dicoblos Jokowi. Itu kemungkinan dari Cina itu.

Total katanya kalau 1 kontainer 10 juta, kalau ada 7 kontainer 70 juta suara dan dicoblos nomor 1.

Tolong sampaikan ke akses, ke pak Darma kek atau ke pusat ini tak kirimkan nomor telepon orangku yang di sana untuk membimbing ke kontainer itu.

Ya. Atau syukur ada akses ke Pak Djoko Santoso. Pasti marah kalau beliau ya langsung cek ke sana ya," isi rekaman tersebut.

Ramai Isu Surat Suara Tercoblos, Ini Deretan Hoaks Pilpres 2019, Termasuk Foto Dian Sastro

Tak ingin kecolongan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) selaku lembaga pemilu langsung melakukan pengecekan.

Kedua lembaga itu melakukan pengecekan di kantor Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok, di Jakarta Utara, Rabu (2/1/2019) malam.

Namun, setelah melakukan pengecekan dan klarifikasi terkait kabar tersebut, KPU dan Bawaslu akhirnya menemukan kabar yang sesungguhnya.

Arief Budiman menegaskan kabar itu merupakan hoaks atau berita bohong.

"Berdasarkan keterangan dari Bea dan Cukai tidak ada berita itu. Tidak benar."

"Tidak ada juga kabar bahwa ada TNI AL yang menemukan itu."

"Tidak benar KPU telah menyita satu kontener tersebut. Semua berita itu bohong," tegas Arief Budiman, di Kantor Bea dan Cukai Tipe A 1, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (3/1/2018) dini hari.

Soal Hoaks Surat Suara Dicoblos, Andi Arief Tegaskan Dirinya Hanya Sampaikan Imbauan untuk Dicek

Mengutip Kompas.com, Kamis (3/1/2019), Arief Budiman menegaskan bahwa penyebar isu hoaks soal tujuh kontainer surat suara pemilu yang sudah dicoblos perlu diproses secara hukum.

Menurutnya, isu hoaks soal surat suara itu adalah isu yang luar biasa dan berlebihan.

Apalagi, beberapa kali telah muncul hoaks yang menyerang KPU.

Namun, hoaks itu hanya dijawab dengan fakta dan data saja.

"Kali ini kami menganggap isu sekarang (tujuh kontainer surat suara) sangat luar biasa dan berlebihan. Kami merasa tidak cukup hanya menjawab dengan fakta dan data, tapi perlu dilaporkan agar kejadian seperti ini tidak berlanjut," kata Arief Budiman seusai melapor ke Bareskrim Polri, Jakarta. (TribunWow.com)

Tags:
Prabowo-SandiagaAndi AriefSandiaga Uno
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved