Kabar Tokoh
Soal Realisasi APBN 2018, Sri Mulyani: Pendapatan Negara Lampaui Target sebesar 102,5 Persen
Sri Mulyani jelaskan 5 capaian realisasi APBN yang menghasilkan kinerja positif salah satunya yakni pendapatan negara melampaui target sebesar 102,5%
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan lima pencapaian dalam realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 yang menghasilkan kinerja sangat positif salah satunya yaitu pendapatan negara melampaui target sebesar 102,5 persen.
Realisasi APBN 2018 tersebut disampaikan Sri Mulyani melalui akun Instagram pribadinya @smindrawati, Kamis (3/1/2019).
Dilansir TribunWow.com, Sri Mulyani lima capaian Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam realisasi APBN 2018.
Mulai dari defisit dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang lebih kecil, pendapatan negara lampaui target hingga pembiayaan anggaran lebih rendah dari target sebelumnya.
Walaupun penyampaian realisasi APBN biasa dilakukan secara rutin, namun kali ini merupakan realisasi APBN final tahun anggaran 2018.
Dari situlah bisa diketahui secara pasti realisasi penerimaan negara, belanja negara, defisit APBN, keseimbangan primer hingga pembiayaan utang selama 2018.
• Komentari Pernyataan Sri Mulyani soal Refleksi Tahun 2018, Chatib Basri: Tetap Waspada Tahun 2019
"Dengan pengelolaan yang sangat hati-hati dan bertanggung jawab, realisasi APBN 2018 menghasilkan kinerja yang sangat positif dan kredibel.
1. Defisit 1,76% dari PDB yang lebih kecil dari target 2,19%
2. Keseimbangan primer defisit sebesar Rp1,8 triliun , sangat jauh dari target sebesar Rp87,33triliun
3. Pendapatan negara melampaui target sebesar 102,5 persen
4. Belanja negara dapat optimal 99,2%
5. Pembiayaan anggaran lebih rendah Rp 25,5 triliun dari target
Kami optimis memasuki tahun 2019 dengan terus meningkatkan kewaspadaan.
Jakarta, 2 Januari 2019," tulisnya.
Dikutip dari Kompas.com, sejak awal bulan Desember 2018, Kemenkeu menyatakan optimismenya dalam realisasi APBN 2018 akan lebih baik dari tahun sebelumnya.
Hal itu mengacu pada realisasi APBN hingga bulan November 2018 lalu.
Pada waktu itu realisasi pendapatan negara mencapai Rp 1.656 triliun, atau naik 18,2 persen dibandingkan periode yang sama 2017.
Namun angka itu baru 87,3 persen dari target di APBN 2018.
• Tulis soal Refleksi di Tahun 2018 Menurut Kementrian Keuangan, Sri Mulyani: Bukan Tahun yang Mudah
Sedangkan realisasi belanja negara mencapai Rp 1.942 triliun atau naik 11 persen dari dibandingkan periode yang sama tahun 2017.
Angka tersebut baru 87,5 persen dari target di APBN 2018.
Saat itu total defisit anggaran hingga November 2018 sebesar Rp 288 triliun, atau 1,95 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) RI.
Defisit tersebut di bawah asumsi APBN 2018 yang sebesar 2,19 persen.
Direktur Jenderal Anggaran, Kemenkeu, Askolani yakin defisit di bawah 2 persen bisa dijaga hingga tutup tahun. Bila itu terjadi kata dia, maka rekor baru akan tercipta.
"Ini mungkin pencapaiaan yang pertama kali (pasca reformasi) bahwa kita bisa kendalikan defisit APBN di bawah 2 persen dengan tanpa APBN-P," ucapnya, Rabu (5/12/2018).
Sebenarnya, angka defisit di bawah 2 persen pernah terjadi sebelumnya, sebut saja pada tahun 2012.
• Capai 51% Saham Freeport, Jokowi: Tutup Tahun 2018 sebagai Bangsa Berdaulat atas Kekayaan Sendiri
Ketika itu defisit APBN hanya Rp 153 triliun, atau 1,5 persen dari PDB.
Akan tetapi, realisasi APBN 2018 diyakini tetap bisa pecahkan rekor dikarenakan tak ada APBN Perubahan.
Berbeda dengan 2012, saat itu APBN mengalami perubahan di tengah jalan.
Padahal kata Askolani, setiap tahun pemerintah biasanya mengajukan APBN-P ke DPR.
Hal itu dilakukan dengan berbagai pertimbangan, namun tidak untuk 2018.
(TribunWow.com/Atri Wahyu)