Pilpres 2019
Ramai Isu Surat Suara Tercoblos, Ini Deretan Hoaks Pilpres 2019, Termasuk Foto Dian Sastro
KPU memastikan isu terkait tujuh kontainer berisi surat suara yang sudah tercoblos adalah kabar bohong atau hoaks.
Editor: Claudia Noventa
Wakil Ketua TKN Joko Widodo - Ma'ruf Amin Abdul Kadir Karding mengungkapkan semestinya sebelum menyebarkan kabar tersebut, Andi Arief perlu melakukan validasi terlebih dahulu. Apalagi, hingga saat ini kertas suara bahkan belum dicet ak oleh KPU.
"Logikanya, mana mungkin bisa ada tujuh kontainer [surat suara] yang sudah tercoblos untuk [nomor urut] 01, sementaranya kertas suaranya belum dicetak," ujar Abdul Kadir Karding.
"Oleh karena itu yang membuat hoaks mesti ditangkap, termasuk yang ikut menyebarkan juga mesti diselidiki oleh hukum. Kalau betul menyebar dan punya bukti, perlu juga ditangkap," tegasnya.
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean yang membela Andi Arief, beralasan apa yang dilakukan oleh Andie Arief bukanlah menyebar berita bohong, namun 'meminta klarifikasi dan meminta dilakukan pengecekan supaya tidak menjadi fitnah'.
"Justru Andi Arief itu ingin membuka kebenaran dibalik beredarnya isu itu," tegas Ferdinand.
"Justru KPU dan Jokowi harus berterima kasih kepada Andi Arief karena dengan cuitannya itu lah maka Jokowi diselamatkan dari fitnah, diselamatkan dari tuduhan dan praduga kecurangan," imbuhnya kemudian.
Hoaks tujuh kontainer berisi surat suara tercoblos ini menambah daftar panjang konten hoaks terkait pemilu legislatif dan pemilihan presiden.
• KPU Minta Penyebar Hoaks Surat Suara Sudah Tercoblos Diciduk, Andi Arief Kena?
Berdasar data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, terdapat 62 konten hoaks yang tersebar di internet dan media sosial berkaitan dengan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dan wakil presiden per Agustus hingga Desember 2018.
Penyebaran hoaks ini diperoleh Kominfo dari media sosial, seperti Twitter, Instagram, Facebook, dan aplikasi pesan WhatsApp.
"Ada 62 konten yang kami kategorikan sebagai hoaks setelah kami melakukan verifikasi, baik verifikasi faktual maupun verifikasi melalui mesin pengais konten kami," ujar Pelaksana Tugas Kepala Biro humas Kementerian Komunikasi dan Informatika Ferdinandus Setu.
Dari jumlah tersebut, kebanyakan hoaks yang beredar kebanyakan menyerang pasangan Joko Widodo - Ma'ruf Amin yang dimaksudkan untuk 'mendiskreditkan pemerintahan Jokowi'.
"Sekitar 60an persen memang lebih cenderung untuk mendiskreditkan pemerintahan Jokowi-JK hari ini yang secara hitung-hitungan politik 2019, memang cenderung akan merugikan capres petahana," ungkapnya.
Isu Jokowi sebagai PKI
Salah satu berita bohong yang selalu digembar-gemborkan di dunia maya, lanjutnya, adalah isu bahwa Presiden Jokowi Widodo dikatakan sebagai anggota Partai Komunis Indonesia, PKI.
• Isu 7 Kontainer Berisi Surat Suara Pilpres 2019 Sudah Tercoblos di China, KPU Pastikan Hoaks
"Itu berulang-ulang disampaikan melalui media sosial oleh berbagai macam akun, baik akun yang terkenal lama sebagai buzzer politik, maupun oleh akun-akun baru yang berseberangan pilihan politiknya dengan Pak Jokowi," jelas Setu.
