Breaking News:

Pengaturan Skor

Berikut 4 Oknum Terkait Pengaturan Skor yang Berhasil Ditangkap oleh Tim Satgas Polri

Tim Satgas yang dibentuk untuk menindak kasus pengaturan skor berhasil menangkap 4 tersangka dalam kurun waktu 2 hari. Berikut daftar lengkapnya

Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNNEWS.COM
Ilustrasi pengaturan skor. 

"Kemudian Wakasatgasnya adalah Brigjen Pol Krishna Murti. Untuk Sub Satgas Media, saya sendiri dan dibantu oleh Bapak Sahar (Kabagpenum Divisi Humas Polri, Kombes Sahardiyanto)."

"Kemudian Sub Satgas Gakkum adalah Dirreskrimum Polda Metro Jaya (Kombes Pol Rocyke Harry Langie)," jelas Argo dikutip dari Tribunnews.com.

Kemudian dia menambahkan, Satgas Gakkum memiliki lima tim.

Lima tim tersebut yang akan bergerak menyelidiki mafia pengaturan skor ini.

"Lima tim inilah yang nanti akan bekerja untuk menyelesaikan dari Satgas Anti Mafia Sepak Bola," ungkap Argo.

Ketua Tim Media Satgas Antimafia Bola Kombes Argo Yuwono memberikan keterangan kepada awak media di Mapolda Metro Jaya, Kamis (27/12/2018).
Ketua Tim Media Satgas Antimafia Bola Kombes Argo Yuwono memberikan keterangan kepada awak media di Mapolda Metro Jaya, Kamis (27/12/2018). ((KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D))

Laporan Dugaan Pengaturan Skor

Dikutip TribunWow.com dari tayangan Mata Najwa, Trans 7, pada Rabu (19/12/2018), dalam topik PSSI bisa apa bagian 2, Manajer Persibara (Persatuan sepakbola Banjarnegara) mengungkap insiden uang bola dalam pertandingan sepak bola yang dihadapi timnya.

Budhi Sarwono, Bupati Banjarnegara serta anaknya, Lasmi Indriyani yang menjadi manajer Persibara membuka awal mula uang bola itu dimulai.

Budhi menuturkan setelah Lasmi dilantik sebagai manajer, ia mulai berhubungan dengan Ketua Asprov Jawa Tengah, Johar Ling Eng.

"Karena saya mulai sibuk menjadi Bupati, saya menunjuk putri saya sebagai manajer Persibara (Lasmi Indriyani), mulai dilantik, mulai Mbak Lasmi berhubungan dengan Ketua Asprov, namanya pak Johar Ling Eng," ujar Budhi.

Dari situlah awal mula Lasmi mulai tercatut dalam permainan mafia bola.

"Pada awalnya, ayah saya minta saya belajar, waktu itu kondisinya Banjarnegara, Persibara pernah dicurangi wasit," ungkap Lasmi.

Ia kemudian mengeluhkan ke Ketua Asprov Jawa Tengah, Pak Johar bahwa perangkat pertandingan mengaku memainkan peran dalam hasil skor.

"Itu perangkat pertandingannya malah ngaku di depan saya bahwa dia itu mengawal PSIP Pemalang," kata Lasmi menceritakan.

Saat itu Johar menaikkan kasus ke rapat di Komdis, wasit dan pemain mendapat sanksi di Komdis.

Perdana! Satgas Mafia Bola Tangkap Johar Lin Eng yang Diduga Mafia Pengaturan Skor, Ini Sosoknya

"Saat itu Pak Johar mengenalkan saya kepada mafianya ini, yaitu Mr P."

Lasmi menuturkan, Johar mengenalkan Mr P dengan dalih agar Persibara tidak salah jalur dan dicurangi.

"Jadi (Johar) bilang, Mbak mau maju bolanya, sama bapak ini (Mr P)," cerita Lasmi menirukan perkataan Johar.

Budhi beserta Lasmi juga memperlihatkan bukti transfer yang mereka miliki terkait uang pertandingan hasil bola.

Dalam tayangan itu, tampak ada beberapa nama yang telah mendapat uang dari Budhi dan Lasmi, pada sejumlah pertandingan.

Di antaranya, Bang Mansur (nama samaran), Mbah Putih (nama samaran Komdis PSSI pusat), Pak Johar, Dessy, Wasit, dan untuk akomodasi seperti hotel, pertemuan wasit dan lain sebagainya.

Jadwal yang memiliki bukti transaksi uang itu yakni Banjarnegara vs Kediri, Komite Kompetisi PSSI, dan Kediri vs Banjarnegara.

Pada bukti transaksi itu tertulis pengeluaran keseluruhan untuk Liga 3, yakni Rp 237 juta, dan untuk Porprov Rp 105 juta.

Dengan total Rp 342 juta.

Lasmi menuturkan uang itu di transferkan ke nama Mbah Pri, Priyanto, namun ia tak mengerti nama asli pemilik nomor rekening.

 (TribunWow.com)

Tags:
Satgas Anti Mafia BolaPolemik Pengaturan SkorPersatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved