Kabar Tokoh
Sebut Kritik Lebih Berguna daripada Fitnah, Refly Harun: Rakyat Tetap Bisa Bedakan Emas dan Loyang
Pakar hukum tata negara, Refly Harun menuliskan cuitan soal kritik kepada penguasa melalui akun Twitternya, @ReflyHZ, Kamis (27/12/2018).
Penulis: Vintoko
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNWOW.COM - Pakar hukum tata negara, Refly Harun menuliskan cuitan soal kritik kepada penguasa.
Hal itu disampaikan Refly Harun melalui akun Twitter-nya, @ReflyHZ, Kamis (27/12/2018).
Awalnya, Refly Harun mengaku merindukan penguasa dan pendukungnya mengucapkan terima kasih atas masukan dan kritik dari orang lain.
Dirinya menilai, penerimaan terhadap kritik membuat suasana adem dan tidak banyak debat.
"Dalam politik, saya rindukan penguasa dan pendukungnya mengatakan, “terima kasih atas masukan dan kritik Anda. Itu menjadi bahan masukan bagi kami untuk perbaikan ke depan”. Rasanya adem dan tidak akan banyak debat lagi. Tak ada karya yg sempurna," tulis Refly Harun.
• Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun dan Mahfud MD Beri Tanggapan soal Kampanye Hitam dan Negatif
Setelah itu, Refly Harun mengatakan, kritik merupakan sesuatu yang berguna.
Menurutnya, masyarakat bisa membedakan antara emas dan loyang.
"Kritik itu pasti sesuatu yang berguna. Kalo fitnah, caci maki, dsb, kenapa harus dirisaukan? Mereka yang difitnah dan dicaci tdk akan menjadi buruk, dan mereka yg memfitnah dan mencaci tidak akan terlihat baik. Rakyat tetap akan bisa bedakan emas dan loyang," tulis Refly Harun.
• Refly Harun Sebut Kampanye Positif dan Negatif dalam Pemilu adalah Hal yang Lumrah
Menurutnya, hal itu berkaitan dengan kekuasaan karena orang sering menjadi kalap karena berebut kekuasaan.
"Ini semua soal kekuasaan. orang sering menjadi kalap karena brebut kekuasaan. Padahal kekuasaan bisa datang dan pergi. Tapi bangsa ini harus tetap ada," cuit Refly Harun.
• Tanggapan Refly Harun soal Eks Koruptor Nyaleg: Parpol yang Masih Mencalonkan Sebaiknya Tak Dipilih
Refly Harun menuturkan, melawan fitnah dengan fitnah tidak akan menyelesaikan masalah.
"Jadi lawan fitnah dg fitnah? Lawan caci maki dengan caci maki? Atau lawan fitnah dengan caci maki? Atau lawan caci maki dengan fitnah? Rasanya tak menyelesaikan masalah," tulis Refly Harun.
(TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)