Terkini Internasional
Lagi, Bocah Migran Meninggal Dunia setelah Sakit di Tahanan Patroli Perbatasan AS
Seorang bocah migran asal Guatemala berusia 8 tahun meninggal dunia saat tengah menjalani masa tahanan di penjara perbatasan Amerika Serikat-Meksiko.
Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
Editor: Astini Mega Sari
Sebelumnya, pihak CBP tidak mengabarkan alasan maupun kronologi tertangkapnya Felipe dan ayahnya.
Pihaknya hanya mengatakan bahwa Felipe dan ayahnya sebelumnya telah ditahan oleh anggota CBP.
Namun, CBP tidak memberi informasi berapa lama mereka telah ditahan.
CBP biasanya menahan imigran ketika mereka melintasi perbatasan.
• Pelaku Penembakan Anggota TNI di Jatinegara Ditangkap Pihak Kepolisian
Para pelanggar akan ditahan untuk jangka waktu singkat sebelum akhirnya dilepaskan atau diserahkan ke Penegak Hukum dan Kepabeanan AS.
Menurut pengakuan Menteri Luar Negeri Guatemala, Felipe dan ayahnya memasuki El Paso pada 18 Desember lalu, kemudian dibawa oleh petugas perbatasan Minggu (23/12/2018).
Xochitl Torres Small, seorang nasionalis yang akan mewakili Guatemala mulai Januari, meminta investigasi yang transparan dan teliti untuk kematian anak-anak tersebut serta menambahkan lebih banyak sumber daya medis untuk ditempatkan di perbatasan.
"Ini tidak bisa ditolerir. Daripada berpura-pura menjaga keamanan anak-anak dan kami semua di perbatasan, pihak berwenang seharusnya memaksa pemerintah untuk menghancurkan tembok penghalang itu," kata Torres.
Kematian Felipe ini, diketahui terjadi tepat tujuh belas hari setelah kasus meninggalnya seorang bocah perempuan lain, Jakeliin Caal, yang berumur 7 tahun.
Jakelin yang juga merupakan warga Guatemala meniniggal dunia 8 Desember lalu setelah dinyatakan dehidrasi dan shock setelah 36 jam penangkapannya oleh polisi perbatasan. (TribunWow.com/Laila Zakiyya)