Breaking News:

Tsunami di Banten dan Lampung

Kisah Korban Tsunami Banten dan Lampung, Hamil 6 Bulan hingga Teriak Minta Tolong di Antara Jenazah

Bencana tsunami Selat Sunda yang terjadi pantai di Banten dan Lampung, terjadi pada Sabtu (22/12/2018) malam. Berikut ini kisah para korban tsunami.

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Mohamad Yoenus
Twitter/@jamesmassola
Kondisi bangunan di tepi Pantai Anyer yang sudah porak poranda pasca diterjang tsunami. 

“Baru sekitar tujuh menitan saya tertidur, tiba-tiba ombak datang dan langsung menghantam rumah saya," ujar Udin.

Udin mencoba keluar, namun pintu rumahnya ternyata terkunci.

Ketika ombak kedua yang membawa serta perahu, rumah Udin langsung roboh karena dihantam perahu itu.

Udin tak langsung melarikan diri. Ini berusaha untuk menyelamatkan keluarganya terlebih dulu.

“Nggak pikir panjang, saya langsung menyelamatkan istri. Karena posisi kepala istri sudah di atas air. Itu kondisi air tingginya sekitar dua sampai tiga meter. Saya coba angkat istri saya biar bisa keluar dari dalam rumah lewat atap rumah depan yang bolong," ujar Udin.

Jenazah Aa Jimmy Sudah Dimakamkan, Faank Wali Band: Saya Enggak Percaya Aa Turut Jadi Korban

Udin juga mencoba menyelamatkan anak keduanya dan ibunya kala itu, sayang nasib berkata lain.

Anak dan ibunya justru terhimpit bangunan rumahnya yang roboh itu.

Saat ini Udin hanya bisa berharap agar petugas gabungan Basarnas, TNI, serta relawan dapat segera menyelamatkan ibu dan anaknya dari puing-puing reruntuhan itu.

3. Sedang hamil enam bulan

Mengutip Tribun Lampung, Sulis (32) menceritakan kejadian saat gelombang besar terjang rumahnya saat ia dan dua anaknya hendak tidur.

Sulis sekarang sedang hamil anak ketiganya, dengan usia kandungan enam bulan.

"Waktu hendak menyelamatkan diri saya sempat jatuh. Suami saya menyelamatkan anak. Saya terendam luapan air. Saat itu, saya merasa hidup saya akan berakhir, sampai ada tetangga yang menarik tangan saya," tuturnya.

Begitu selamat, Sulis bersama suami, anak, serta tetangga itu langsung berlari menuju kaki gunung Rajabasa untukmenyelamatkan diri.

4. Air laut surut jam 7 malam

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, seorang saksi mata bernama Kamila Aprianti (18), yang merupakan warga setempat, membagikan kesaksiannya.

Halaman
1234
Tags:
tsunamiLampungBanten
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved