Breaking News:

Tsunami di Banten dan Lampung

Kisah Korban Tsunami Banten dan Lampung, Hamil 6 Bulan hingga Teriak Minta Tolong di Antara Jenazah

Bencana tsunami Selat Sunda yang terjadi pantai di Banten dan Lampung, terjadi pada Sabtu (22/12/2018) malam. Berikut ini kisah para korban tsunami.

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Mohamad Yoenus
Twitter/@jamesmassola
Kondisi bangunan di tepi Pantai Anyer yang sudah porak poranda pasca diterjang tsunami. 

Ia kembali ke warungnya yang sudah porak poranda.

"Alhamdulillah itu ada si aki (Calim) ketiban warung lagi nangis minta tolong, saya langsung geser puing-puingnya," papar Waryani.

Waryani dijumpai TribunJakarta.com ketika tengah menunggu suaminya Calim mendapat perawatan akibat luka robek di telapak kakinya di Puskesmas Carita, Senin (24/12/2018).
Waryani dijumpai TribunJakarta.com ketika tengah menunggu suaminya Calim mendapat perawatan akibat luka robek di telapak kakinya di Puskesmas Carita, Senin (24/12/2018). (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

Waryani bercerita, meski sekujur tubuhnya sakit akibat luka yang disebabkan oleh gulungan ombak, ia terus menyusuri wilayah pantai sambil membopong suaminya Calim (72) yang sulit berjalan karena luka robek di telapak kaki kiri karena runtuhan puing-puing itu.

Kala itu, Waryani terus menangis sambil berteriak meminta pertolongan.

"Tolong saya, tolong saya," kata Waryani mengulang perkataaanya usai digulung ombak tsunami yang melanda kawasan Pantai Carita, Pandeglang, Banten.

Ia pun mengaku sudah pasrah apabila ada kemungkinan tsunami susulan.

"Saya jalan disekitar banyak korban bergeletakan ya Allah, saya cuma bisa pasrah. Kalau ada tsunami susulan sudah gak tahu mau menyelamatkan diri kemana, yang penting saya sudah sama si aki," imbuh Waryani.

Seventeen Jadi Korban Tsunami Banten, Elemen: Awalnya, Kami yang Harusnya Main di Acara Itu

Ia terus menyusuri jalan hingga akhirnya bertemu dengan anaknya yang membawa kendaraan roda dua.

Anaknya pun loangsung mengevakuasi dirinya dan Calim ke dataran tinggi untuk menyelamatkan diri.

2. Tak dapat selamatkan anak dan ibunya

Dilansir dari Tribun Lampung, Udin Ahok (49) hanya tertunduk lesu di atas puing-puing rumah yang hancur karena terseret ombak tsunami yang terjang Lampung pada Sabtu (22/12/2018) kemarin.

Mata Udin memerah menahan tangis saat ia bercerita soal dirinya yang tak sempat menyelamatkan ibunya Ema (70) dan anaknya, Muhammad Yusuf (1).

Cerita Korban Tsunami Banten Lampung, Udin Menunggu Keluarganya yang Terhimpit Reruntuhan
Cerita Korban Tsunami Banten Lampung, Udin Menunggu Keluarganya yang Terhimpit Reruntuhan (TribunLampung)

Menurut Udin, hingga saat ibu ibu dan anaknya itu masih tertimbun reruntuhan bangunan.

Awalnya, Udin sedang tedur saat peristiwa itu terjadi.

Ia tidak memiliki kesempatan untuk menyelamatkan ibu dan anaknya.

Halaman
1234
Tags:
tsunamiLampungBanten
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved