Breaking News:

Tsunami Banten dan Lampung

Humas BNPB Sutopo Ungkap Alasan Tsunami di Banten dan Lampung Tidak Terdeteksi

Sutopo Purwo Nugroho menyebut Indonesia belum memiliki sistem peringatan dini tsunami yang disebabkan longsor bawah laut dan erupsi gunung api.

Penulis: Nirmala Kurnianingrum
Editor: Lailatun Niqmah
TribunJakarta.com/Nawir Arsyad Akbar
Ilustari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho. Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan bahwa Indonesia harus membangun sistem peringatan dini yang dibangkitkan longsor bawah laut & erupsi gunung api. 

Tsunami di Banten dan Lampung

Dibeirtakan sebelumnya, tsunami melanda kawasan Banten dan Lampung pada Sabtu (22/12/2018).

Jumlah korban dan kerusakan akibat tsunami yang menerjang wilayah pantai di Selat Sunda terus bertambah, Minggu (23/12/2018).

Data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB hingga Minggu pukul 16.00 WIB tercatat 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka, dan 28 orang hilang.

Kerusakan material meliputi 556 unit rumah rusak, 9 unit hotel rusak berat, 60 warung kuliner rusak, 350 kapal dan perahu rusak.

"Tidak ada korban warga negara asing," tulis Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, dalam rilisnya.

Korban dan kerusakan ini meliputi di 4 kabupaten terdampak yaitu di Kabupaten Pandeglang, Serang, Lampung Selatan dan Tanggamus.

Prihatin soal Tsunami di Banten, Michael Essien dan Mesut Ozil Turut Ucapkan Pesan Bela Sungkawa

Jumlah ini diperkirakan masih akan terus bertambah karena belum semua korban berhasil dievakuasi.

Dan juga belum semua Puskesmas melaporkan korban, dan belum semua lokasi dapat didata keseluruhan.

Kondisi ini mengakibatkan data akan berubah.

(TribunWow.com/Nirmala)

Tags:
Tsunami di Banten dan LampungBadan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)Selat Sunda
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved