Tsunami di Banten dan Lampung
Deretan Kisah Korban Selamat Tsunami di Banten, dari Panjat Pohon hingga Balita di Runtuhan Resort
Gelombang tsunami menerjang pantai di Kabupaten Pandeglang, Banten Sabtu (22/12/2018). Berikut kisah perjuangan korban selamatkan diri dari tsunami.
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Bobby Wiratama
4. Kisah Bayi Selamat
Sesosok bayi laki-laki terbungkus kain bercorak batik menjadi salah satu korban selamat dari bencana Banten.
Bayi tersebut menjadi sorotan lantaran terdengar menangis di dalam Puskesmas Carita, Kabupaten Pandeglang Banten.
Esra, warga yang menolong bayi tersebut mengungkapkan bahwa diduga orangtua dari bayi tersebut meninggal dunia dan berada dalam puluhan kantong mayat yang ada di puskesmas.
"Jadi ini bayi terus menangis di dalam puskesmas, infonya orangtuanya meninggal jadi korban tsunami," jelas Esra di Puskesmas Carita, Minggu (23/12/2018).
Bayi laki-laki tersebut juga mengalami luka di bagian keningnya.
"Ini dia nangis terus minta susu mas, tadi sudah ada petugas yang menangani tapi sekarang menangis lagi," kata Esra dikutip dari Tribunjakarta.com.
Warga lain yang juga turut melihat bayi tersebut mengungkapkan bahwa dirinya mengenali orangtua sang bayi.
"Ini anak Sinaga ini, biar saya bantu cari keluarga yang lainnya," ucap seorang wanita memakai baju berwarna hijau.
• Vokalis Jamrud Krisyanto ikut jadi Korban Tsunami di Banten, Begini Kondisinya Sekarang

Update Korban
Korban tsunami Selat Sunda yang menerjang Banten dan Lampung pada Sabtu (22/12/2018) kemarin terus bertambah.
Berdasarkan rilis dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB hingga Senin (24/12/2018) pukul 07.00 WIB, tercatat 281 orang meninggal dunia.
Sementara itu, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi.
"Untuk kerusakan fisik akibat tsunami, meliputi 611 unit rumah rusak, 69 unit hotel-vila rusak, 60 warung-toko rusak, dan 420 perahu-kapal rusak," imbuh Sutopo, dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/12/2018).
Korban dan kerusakan yang diakibatkan oleh tsunami ini terjadi di 5 kabupaten terdampak, yaitu di Pandeglang dan Serang, Banten, serta di Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran, Lampung.
Untuk jumlah korban dan total kerusakan, daerah pesisir di Kabupaten Pandeglang adalah daerah yang paling parah dibandingkan daerah lain.
Terdapat 10 kecamatan di Pandeglang yang terdampak terjangan tsunami ini.
Kerusakan banyak dialami di daerah pesisir di di sepanjang pantai dari Pantai Carita, Pantai Panimbang, Pantai Teluk Lada, Sumur, dan Tanjung Lesung.
• Tsunami Banten dan Lampung Tak Ada Tanda Sebelumnya, Begini Kata LIPI
"Tercatat 207 korban meninggal dunia, 755 orang luka-luka, dan 7 orang hilang di Kabupaten Pandeglang. Selain itu terdapat 11.453 orang yang menungungsi," papar Sutopo.
Korban paling banyak ditemukan di Hotel Mutiara Carita Cottage, Hotel Tanjung Lesung dan Kampung Sambolo.
Sementara kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah rusak, 69 hotel dan vila rusak, 60 warung makan dan toko rusak, 350 perahu/kapal rusak, dan 71 unit kendaraan rusak.
Lebih lanjut, di Kabupaten Serang, tercatat 12 orang meninggal dunia, 30 orang luka-luka dan 28 orang hilang.
Kerusakan fisik akibat tsunami di kecamatan ini masih dalam pendataan.
Selanjutnya di Kabupaten Lampung Selatan, tercatat 60 orang meninggal dunia, 230 orang luka-luka, 22 orang hilang dan 30 unit rumah rusak berat.
Di Kabupaten Tanggamus terdapat 1 orang meninggal dunia, 4 rumah rusak berat, dan 70 perahu rusak.
Sedangkan di Kabupaten Pesawaran tercatat 1 orang meninggal dunia, 1 orang luka-luka, 231 orang mengungsi, 134 rumah rusak dan 14 perahu rusak.
Kemungkinan, data korban dan kerusakan masih akan terus bertambah karena masih belum semua yang berhasil didata.
(TribunWow.com)