Kabar Tokoh
Soal Larangan Poligami dan Perda Syariah, PSI Nonaktifkan 4 Kader, Ada yang Telah Lakukan Poligami
PSI non-aktifkan empat kadernya yang tidak sejalan dengan larangan poligami dan Peraturan Daerah (Perda) Syariah
Penulis: Nirmala Kurnianingrum
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menon-aktifkan empat kadernya yang tidak sejalan dengan nilai-nilai yang tengah diperjuangkan partai.
Nilai-nilai yang dimaksud Partai PSI tersebut yakni larangan poligami dan menolak Peraturan Daerah (Perda) Syariah.
Dilansir Tribunwow.com dari laman Twitter Partai Solidaritas Indonesia @psi_id, PSI memberikan daftar empat kadernya yang dinonaktifkan.
• Setelah Ada yang Keluar karena Larangan Poligami, Kini Satu Politisi PSI Mundur karena Perda Syariah

Pertama, Husin Shihab, calon legislatif (caleg) DPR RI dari daerah pilihan (dapil) Jawa Timur XI.
PSI menyampaikan bahwa dalam rapat pleno DPP PSI, pihaknya telah menonaktifkan Husin karena telah melanggar nilai-nilai PSI terkait penghargaan ke perempuan.

Kedua, Nadir Amir, ia mengajukan permohonan pengunduran diri sebagai caleg DPRD II Bone.
Nadir Amir tidak setuju dengan sikap DPP PSI tentang poligami.
• Politisi PSI Guntur Romli: Baliho dan Spanduk Caleg Kami Dirusak, tapi Kami Tidak Cengeng

Ketiga, Muhammad Ridwan, Ketua DPD PSI Gowa dan juga caleg DPRD Provinsi Dapil Sulawesi Selatan III.
Ridwan tidak setuju dengan sikap PSI terkait Perda Agama yang diskriminatif.

Keempat, Ketua DPD Cirebon, Yuki Eka Bastian yang mengundurkan diri karena ia melakukan praktik poligami.

Sebelumnya, diberitakan oleh TribunTimur.com pada Rabu (19/12/2018), Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie, melarang kader dan caleg Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melakukan poligami.
Para caleg diminta membuat pernyataan tidak melakukan Poligami.
Wacana anti Poligami ini menimbulkan pro dan kontra. Ada ketua dan caleg Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mundur karena larangan poligami ini.
Pernyataan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie yang menolak poligami menuai perdebatan publik.
Pernyataan yang dilontarkan Grace Natalie di Festival 11 di Surabaya itu bahkan mendapat reaksi dari kader PSI sendiri.