Terkini Internasional
Soal Muslim Uighur, Mahfud MD Bandingkan Sikap Pemerintah Indonesia dalam Kasus Rohingya
Mantan Ketua MK Mahfud MD turut menyoroti persoalan muslim Uighur yang kini jadi perbincangan internasional.
Penulis: Laila N
Editor: Astini Mega Sari
Waktu kasus Rohingya Kemenlu RI melakukan peran itu dgn cukup baik. Sekarang bisa juga, kan? MuSlim Uighur perlu bantuan perlindungan," kata Mahfud MD.
• Beda Penampilan Via Vallen dan Nella Kharisma saat Diperiksa Polisi soal Kosmetik Ilegal

Desakan dari Fadli Zon
Sebelumnya, dugaan pelanggaran HAM terhadap Muslim Uighur di China juga sempat disoroti oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
Hal itu ia sampaikan lewat akun Twitternya, @fadlizon, pada Jumat (14/12/2018).
Fadli Zon mengecam dan mendesak Pemerintah Indonesia bersuara membela Muslim Uighur di Xinjiang, Tiongkok.
Ia menuturkan, Muslim Uighur diperlakukan diskriminatif, represif hingga ditahan oleh Pemerintah China.
Menurutnya, Pemerintah Indonesia harus bersuara, tidak diam seperti sekarang.
Ia menjelaskan, dalam Universal Periodic Review di United Nation (UN) pada bulan November 2018, masyarakat berharap ada suara tegas dari Pemerintah Indonesia, namun sama sekali tidak tercermin dalam pernyataan perwakilan Pemerintah Indonesia.
Wakil Ketua Umum Gerindra itu menyebutkan, bahwa berbekal prinsip politik bebas aktif yang dianut Indonesia, jelas Indonesia tidak bisa didikte.
Ia menyampaikan bahwa pemerintah juga punya modal melakukan upaya persuasif terhadap Tiongkok, mengingat kedekatan hubungan pemerintah sekarang.
"Dugaan pelanggaran HAM yg dialami lebih dari satu juta masyarakat muslim etnis Uighur di China harus mendapat perhatian serius. Saya mengecam dan mendesak pemerintah Indonesia untuk bersuara membela muslim Uighur di Xinjiang yang sedang mengalami pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM)," tulis Fadli Zon.

Dugaan Pelanggaran HAM Muslim Uighur
Diberitakan The Guardian dari Kompas.com, 12 September 2018, Pemerintah China menjadi sorotan setelah adanya temuan dugaan pelanggaran HAM terhadap Muslim Uighur.
Sebagai informasi, umat Muslim Uighur merupakan kelompok minoritas di Xinjiang.
Temuan itu dikemukakan oleh Human Rights Watch pada September 2018.