Terkini Daerah
Ini Tim yang Dikerahkan TNI untuk Lacak Ratusan Pelaku Perusak Polsek Ciracas
Kasus perusakan dan pembakaran Polsek Ciracas, Jakarta Timur, pada Rabu (12/12/2018) dini hari, masih menjadi misteri, terkait pelakunya.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Lailatun Niqmah
"Jadi saya minta bantuan masyarakat apabila ada yang mengetahui jika ada anggota TNI yang melakukan perusakan, laporkan kepada kami. Nanti kita usut," tegas Kristomei.

Tanggapan Kodam Jaya
Sebelumnya, dalam laporan orangtua Iwan (pelaku pengeroyokan anggota TNI), warga yang rumahnya menjadi penyerangan oknum tak dikenal sebelum insiden Polsek Ciracas, mengaku mendengar mereka menyebutkan diri sebagai anggota TNI.
"Jadi pas mereka nyerang rumah saya, dia bilang TNI tapi enggak pakai seragam," ujar Surta, saat didatangi tim Tribunnews.com, Kamis (13/12/2018).
Selain itu, warga juga mengaitkan dengan pelaku perusakan Polsek Ciracas adalah TNI, lantaran postur tubuh hingga teriakan 'komando' yang bersahutan.
Warga sekitar kejadian menyebut sebagian besar penyerbu berbadan tegap, berambut cepak, memakai kaus yang ada busanya di lengan.
Selain itu mereka juga sering berteriak, "Komando!,".
Kepala Penerangan Kodam Jaya, Kolonel Infanteri Kristomei Sianturi menuturkan semua orang bisa saja berperawakan seperti disebut warga dan belum tentu anggota TNI.
• Terkait Perusakan Mapolsek Ciracas, Kodam Jaya: Teriak Komando Bukan Berarti dari TNI
"Ya misalnya ada yang teriak komando, kan belum tentu dia TNI. Semua bisa teriak komando. Belum tentu yang badannya kotak kotak, rambutnya cepak itu TNI.
Pelatih fitness saya, rambutnya cepak, badannya kotak kotak," kata Kristomei di Mapolda Metro Jaya, Jumat, (14/12/2018).
Diberitakan sebelumnya, dilansir oleh Tribunnews dari Kompas TV, Rabu (12/12/2018), Kapolda Metro Jaya, Irjen Idham Aziz mengatakan ada ratusan massa yang memaksa masuk polsek.
Kedatangan ratusan massa itu untuk melihat kondisi pelaku yang telah memukul teman mereka.
"Massa sekitar 200 orang meringsek masuk untuk mengecek apakah benar yang memukul rekan mereka itu sudah ditahan," jelas Idham.

Idham juga menuturkan pihaknya tidak mengetahui asal massa tersebut.
"Ada sekelompok massa yang kita belum tahu berasal dari mana," kata Idham seperti dikutip dari Tribunnews, Rabu (12/12/2018).