Pemilu 2019
Beda Pendapat dengan Wiranto soal Perusakan Atribut, SBY: Pengungkapan Jujur 'Selamatkan' Jokowi
Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan dirinya berbeda pendapat dengan Menkopolhukam Wiranto.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Wulan Kurnia Putri
Informasi & kesaksian di lapangan yg kami dapatkan, baik PDIP maupun PD bukanlah "master-mind" & inisiator dari kasus perusakan atribut.
Kesimpulan politik yg salah (sementara proses hukum sedang berjalan) bisa rugikan nama baik PDIP & PD di musim kampanye ini.
Saya yakin & tahu Presiden Jokowi tak memiliki keterlibatan apapun.
Pengungkapan yg jujur & lengkap justru akan "selamatkan" beliau.
Saya & Partai demokrat cinta damai.
Tak berniat buat polarisasi.
Kami juga paham demokrasi.
Kami hanya ingin dapatkan keadilan.
Justru dgn kesimpulan Menko Polhukam yg seolah "memvonis PDIP & PD bersalah" kami akan gelar rapat Selasa, 18 Des 2018.
Setelah itu, kami akan sampaikan pernyataan pers (seperti yg disampaikan Menko Polhukam hari ini) agar diketahui rakyat Indonesia," tulis SBY.
• Terkait Kasus Perusakan Atribut Demokrat, Jansen Sitindaon: Soal Kader PDIP Itu Pernyataan Pelaku
Diketahui, melalui konferensi pers, Wiranto bersama Kapolri Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memberikan pernyataan resmi soal perusakan atribut Partai Demokrat yang terjadi di Riau pada Sabtu (15/12/2018).
"Nah, ternyata dari Pak Kapolri (Tito Karnavian) cepat sekali mengusut itu, ternyata memang perbuatan oleh oknum-oknum tertentu, dari partai tertentu baik PDIP maupun Demokrat ada. Oknum itu sudah ditangkap," kata Wiranto di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Senin (17/12/2018).
Wiranto menyebut motif pelaku hanya ingin mendapatkan pujian.
Sehingga, dirinya tidak habis pikir dan menyesalkan terjadinya peristiwa itu, karena mencoreng semangat demokrasi Indonesia yang saat ini sudah berjalan aman dan damai.