Kabar Tokoh
Terkait Kasus Perusakan Atribut Demokrat, Jansen Sitindaon: Soal Kader PDIP Itu Pernyataan Pelaku
Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon menegaskan, bukan Demokrat yang yang menuding keterlibatan PDIP pada kasus perusakan atribut partainya itu.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, memberikan tanggapan atas pernyataan Direktur Hukum dan Advokasi TKN Jokowi-Ma'ruf, Ade Irfan Pulungan, terkait perusakan atribut Partai Demokrat di Riau.
Hal tersebut disampaikan Jansen di acara 'Sapa Indonesia Malam' yang diunggah di saluran Youtube KompasTV, pada Minggu (16/12/2018).
Awalnya, Ade Irfan mengaku bahwa pihaknya juga sedang mencoba menelusuri apa yang terjadi dari peristiwa itu.
Ia menduga, hal ini ada kaitannya dengan kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyo (SBY) di Pekanbaru, Riau, di waktu yang hampir sama, yaitu Jumat (14/12/2018) dan Sabtu (15/12/2018).
• Telusuri Kasus Perusakan Atribut Demokrat, TKN Jokowi: Kami Duga Itu Simpatisan Partai Pendukung 02
Ade Irfan juga menegaskan bahwa PDIP tak terlibat dalam permasalahan tersebut.
"Kita sudah cari dan cek dan yang namanya Budi itu tidak terdaftar sebagai pengurus dari kader PDIP," katanya.
"Tadi saya sudah telpon ke Riau, minta cek dengan betul dan cari datanya. Tanyakan kepada semua partai koalisi Indonesia kerja, benar atau tidak ini," imbuhnya.
Lebih lanjut, ia mempertanyakan soal lokasi atribut kampanye Partai Demokrat yang dipasang berdekatan dengan atribut partai koalisi Jokowi-Ma'ruf.
"Mana duluan yang dipasang? Apakah partai pendukung koalisi, atau Demokrat? Kalau misalnya demokrat belakangan, kenapa kok diletakkan disitu. Kan begitu," ungkapnya.
• Jokowi Minta Petani Sawit Tanam Komoditas Lain, Sekjen Demokrat Bandingkan dengan Era SBY
Menanggapi pernyataan itu, Jansen pun menegaskan bahwa yang pertama memasang baliho dan bendera adalah Partai Demokrat.
"Karena memang pak SBY memutuskan ke Pekanbaru itu dalam rangka tur. SBY ke Pulau Jawa kan kemarin sudah, ini SBY ke Sumatera. Jadi sudah diputuskan sejak bulan lalu," paparnya.
"Kita masang baliho, kalau kejadian pencopotan, perobekan, perusakan itu tanggal 15 Desember dini hari, maka kita pasang baliho itu sudah sejak empat hari yang lalu," imbuhnya.
Jansen bahkan memaparkan jika dia memiliki video sebagai bukti bahwa pihaknya sudah memasang atribut lebih dulu dibandingkan atribut dari partai koalisi Jokowi-Ma'ruf.
"Kita punya videonya. Nanti kami, tim investigasi, akan merilis itu ke publik. Jadi before dan after-nya," ujarnya.
Lebih lanjut, Jansen mengungkapkan, sejumlah kader Partai Demokrat memang masih berada di Riau untuk melakukan penyelidikan untuk internal partai.