Breaking News:

Pemilu 2019

Soal Pelaku Perusakan Atribut Partai Demokrat, Kapitra Ampera: Dia Sangat Benci Presiden Jokowi

Caleg PDIP Kapitra Ampera angkat bicara soal pengakuan pelaku perusakan atribut Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau.

Penulis: Vintoko
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Dennis Destryawan/Tribunnews.com
Kapitra Ampera 

TRIBUNWOW.COM - Calon legislatif (Caleg) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Kapitra Ampera angkat bicara soal pelaku perusakan atribut Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau.

Hal itu disampaikan Kapitra Ampera saat melakukan teleconference dalam program Kompas Petang, Minggu (16/12/2018).

Awalnya, pembawa acara Aiman Witjaksono menanyakan soal video yang beredar luas di media sosial terkait pengakuan pelaku perusakan bendera dan baliho Partai Demokrat.

Bawaslu Riau Sebut Pengrusakan Bendera dan Baliho Partai Demokrat Merupakan Tindak Pidana Umum

Menanggapi video itu, Kapitra Ampera menyoroti pertanyaan yang diajukan penginterogasi.

"Itu yang menyebut PDI itu yang nangkap 'PDI ya yang nyuruh kamu?' Itu satu, bukan pengakuan pelaku itu," kata Kapitra Ampera.

"Dan dijawab 'Iya'," kata pembawa acara.

"Karena sudah begitu, dan itu ada tamparan segala macam," jelas Kapitra Ampera melanjutkan.

"Ada intimidasi, Pak?" tanya Aiman Witjaksono.

"Ada tamparan, main tangan, kekerasan juga ada," jelas Kapitra Ampera.

Lebih lanjut, Kapitra Ampera mengatakan, tempat pelaku ditangkap berada di depan DPRD Provinsi Riau.

"Kedua, itu bukan di tempat Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) menginap. Itu di depan DPRD provinsi, hampir satu kilo dari tempat Pak SBY menginap," ujar Kapitra Ampera.

Soal Perusakan Atribut Partai Demokrat, Annisa Pohan: Apakah Ini yang Dinamakan dengan Demokrasi

Kapitra Ampera mengaku pihaknya telah melakukan investigasi terhadap sosok pelaku.

"Dia ini orang yang sangat benci dengan Presiden Jokowi (Joko Widodo). Orang yang selalu menghina, mencaci maki, Presiden Jokowi," terang Kapitra Ampera.

Saat ditanya kaitannya, Kapitra Ampera mengatakan ada kemungkinan untuk memecah belah partai politik.

Saat ditanya, nama Budi Toyo yang diakui pelaku dalam video itu, Kapitra Ampera membantah tidak ada nama Budi.

"Kita sudah cek, kita sudah kumpulkan semua. Tidak ada satu orang pengurus pun di DPD PDI Perjuangan Provinsi Riau yang bernama Budi," ujar Kapitra Ampera.

Simak video selengkapnya di bawah ini:

Bantahan PDIP

Sementara diberitakan TribunPekanbaru.com, Ketua DPD PDI Perjuangan Riau, Rokhmin Dahuri membantah ada pihaknya menyuruh orang untuk merusak baliho Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Partai Demokrat di Pekanbaru.

Ia juga mengecam pelaku pengrusakan baliho SBY dan Partai Demokrat tersebut yang terjadi pada Sabtu (15/12/2018) dinihari.

Menurutnya, perbuatan tersebut adalah perbuatan pengecut dan bisa menodai kerukunan berdemokrasi di Riau.

"Pembuatan itu merupakan tindakan pengecut yang bisa merusak struktur kerukunan berdemokrasi," ujar Rokhmin Dahuri.

Ia juga menegaskan, PDIP melarang perusakan atribut ataupun baliho paslon dari partai manapun.

Sebab itu, jika ada yang menuding perusakan baliho Partai Demokrat dilakukan oleh partainya merupakan fitnah yang keji.

Rokhmin Dahuri juga menyarankan Partai Demokrat menunggu hasil penyelidikan dari pihak kepolisian agar tidak menjadi isu yang membuat resah masyarakat.

"Sebab, fatsun PDI Perjuangan melarang lah perusakan atribut parpol manapun dan dalam bentuk apapun. Kami juga tidak pernah menyuruh orang untuk perbuatan itu," ujarnya.

Tanggapan Kapolda Riau soal Pengrusakan Baliho dan Bendera Demokrat di Pekanbaru

Pengakuan Pelaku

Beredar sebuah video pengakuan seorang yang menjadi pelaku perusakan bendera dan baliho Partai Demokrat di Riau pada Sabtu (15/12/2018) di media sosial.

Sejumlah akun di media sosial terutama di Twitter membagikan video pengakuan seorang pelaku perusakan atribut Partai Demokrat itu.

Satu di antaranya politisi Partai Demokrat, Jansen Sitindaon yang membagikan ulang (re-tweet) di akun Twitternya, @jansen_jsp.

Video itu awalnya diunggah seorang netizen dengan akun @Silvy_riau pada Sabtu (15/12/2018).

"TERCYDUK

Pengakuan Salah Seorang PERUSAK Spanduk @PDemokrat dan pak @SBYudhoyono di RIAU

Mengaku disuruh Kader Partai PETAHANA," tulis akun @Silvy_riau.

Dalam video berdurasi satu menit itu, seorang pria yang mengenakan baju hitam lengan panjang sedang diinterogasi oleh sekelompok orang.

Sekelompok orang itu ingin membawa pria yang merusak atribut Demokrat itu ke polisi.

Namun sebelumnya, sekelompok itu meminta agar pria itu mengakui perbuatannya.

Dalam video itu, pria itu mengaku dirinya telah disuruh seorang dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) untuk merusak atribut Partai Demokrat.

"Orang PDI nyuruh kau?," ujar penginterogasi.

"Iya, Pak," kata si pelaku.

"Siapa namanya?" tanya penginterogasi.

"Bang Budi, pak," jawab pelaku perusakan atribut Partai Demokrat itu.

"Budi Toyo panggilannya pak," imbuh dia.

Saat ditanya siapa Budi Toyo, pria itu mengakui jika Budi Toyo merupakan orang suruhan PDI-P.

"Abang-abang yang ngajak aku bang. Dia orang-orangnya, dia pun orang-orang suruhan PDI juga pak," jawab pria itu.

Pria itu juga mengakui, pelaku perusakan bendera dan baliho Partai Demokrat berjumlah 35 orang.

"Inilah Pelaku Pengrusak APK Partai Demokrat mengaku disuruh oleh pengusung petahana," tulis akun Twitter @GuruKaWe.

(TribunWow.com/ Rekarinta Vintoko)

Sumber: Kompas TV
Tags:
Atribut Partai Demokrat Dirusak di RiauPartai DemokratKapitra AmperaPresiden Joko Widodo (Jokowi)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved