Breaking News:

Terkini Daerah

TNI Bantah Tudingan KKB yang Sebut Pihaknya Lakukan Serangan Bom hingga Tewaskan Warga Sipil

Kodam XVII/Cendrawasih memberikan klarifikasi mengenai tuduhan KKB di Kabupaten Nduga, Papua, terkait kabar pengeboman yang dilakukan oleh TNI.

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Astini Mega Sari
KOMPAS.COM/ISTIMEWA
Helikopter milik TNI yang digunakan untuk mengevakuasi para korban pekerja di Nduga, Papua. 

Untuk klaim jatuhnya korban sipil karena serangan bom, Aidi menegaskan itu merupakan upaya propaganda pihak KKB untuk menggiring opini publik.

Bukan Suara Pesawat, TNI AU Beri Penjelasan Sementara soal Suara Aneh di Pekalongan dan Sebut NASA

Aidi juga mengutuk apa yang telah dilakukan KKB, ia menilai KKB telah melakukan pembantaian kepada warga sipil namun kini seakan terlihat teraniaya.

"Ini adalah sikap pengecut dan tidak punya harga diri, sangat hina di mata Tuhan dan di mata kita semua yang hanya berani kepada warga sipil yang tidak berdaya. Saat TNI bertindak mereka langsung koar-koar melolong bagaikan anjing kejepit minta perhatian kepada publik seolah-olah mereka para KKSB yang teraniaya,” tukas Aidi.

Pernyataan TPNPB bahwa TNI menyerang dengan bom

Sebelumnya, akun Facebook (FB) Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) memposting sebuah video.

Dalam video berdurasi 1.14 menit pada Jumat (14/12/2018) tersebut terlihat seorang kombatan TPNPB mengenggam selongsong peluru yang ia klaim sebagai bom udara.

Dalam postingan itu, akun TPNPB menuliskan TNI telah menyerang menggunakan helikopter di Distrik Yigi, Distrik Yal, Distrik Nirkuri dan Distrik Mbua dan melancarkan serangan bom udara selama proses evakuasi.

Dari klaim berita itu, 6 warga sipil penduduk pribumi dikabarkan terkena, 2 diantaranya tewas dan 4 lainnya mengalami luka-luka kritis akibat bom tersebut.

Bahkan dalam berita itu disebutkan bahwa serangan TNI-Polisi di Distrik Yigi tak berhenti.

Warga sipil yang mengungsi dikatakan belum kembali ke kampung.

Mereka melarikan diri ke hutan, ketika TNI Polri memasuki daerah itu karena takut mereka lari.

Irawan Maulana, Korban Selamat Penembakan di Nduga, Papua Tiba di Mapolda Jabar

Jenis bom yang diklaim TPNPB dari TNI

Apa yang diklaim oleh TPNPB merupakan bom udara itu salah besar.

Dikutip dari Hot.Grid, benda yang dipegang itu adalah granat 30mm dan 40 mm dari pelontar granat GP30 M203 yang jamak digunakan oleh pasukan infantri dalam pertempuran.

Pelontar granat jenis lain yang digunakan oleh aparat TNI-Polri ialah SAGL kaliber 40x46mm buatan Bulgaria dan masih banyak lagi.

Postingan lain TPNPB menunjukkan bom itu adalah granat asap White Phosporus.

Granat asap yang dikira bom udara oleh TPNPB.
Granat asap yang dikira bom udara oleh TPNPB. ((Facebook TPNPB))
Halaman
123
Tags:
TNIKelompok Kriminal Bersenjata (KKB)Kabupaten Nduga
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved