Terkini Daerah
Tanggapi Cuitan Andi Arief soal Rusaknya Atribut Partai Demokrat, Fahri Hamzah: Sabar Bro, Ini Ujian
Fahri Hamzah memberikan semangat pada rekannya Andi Arief atas kasus perusakan atribut Partai Demokrat.Ungkapan itu ia tulis melalui twitternya
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Wulan Kurnia Putri
Imelda juga menjelaskan perusakan tersebut merupakan unsur kesengajaan.
"Perobekan bendera dan baliho dilakukan dengan sengaja," tegas Imelda.
Ada ribuan spanduk dan bendera yang dirusak.
• Soal Perusakan Atribut Demokrat, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Bandingkan dengan Peristiwa Kudatuli
Selanjutnya, semua spanduk yang rusak tersebut diturunkan karena kondisinya sangat tidak layak.
Banyak baliho yang bergambar SBY dan Ani Yudhoyono yang robek dan jatuh ke tanah.
Bahkan Imelda kembali menjelaskan foto SBY sengaja dirusak.
"Foto SBY sengaja dicabik-cabik," kata Imelda.
Bendera dan spanduk yang rusak tersebut dibiarkan berserakan di dekat lokasi pemasangan spanduk.
Namun ada juga beberapa atribut yang dibuang dan dilemparkan ke parit dan selokan.
Penuturan SBY
Mengecek langsung atribut Partai Demokrat yang dirusk oleh orang tidak dikenal, SBY terlihat kaget dan juga menyampaikan kekecewaannya.
"Dengan hati yang sedih, saya melihat hampir semua atribut Partai Demokrat dicabut dan dipotong hingga berserakan di jalan," ucap SBY Sabtu (15/12/2018).
Presiden keenam RI tersebut mengelus-elus dadanya melihat kondisi atribut partainya rusak parah.
"Ini menyayat hati," kata SBY dikutip dari Kompas.com.
SBY mengaku sempat tak percaya atas kejadian tersebut, lantaran selama 10 tahun menjadi presiden, ia mengenal warga Riau mempunyai sikap yang baik.
Menurut SBY, warga Riau juga saling menghormati dan menghargai dalam urusan politik.
• Atribut PD Dirusak, AHY: Ada Bendera Golkar, NasDem, PSI, dan PDIP, yang Dirusak Hanya Demokrat
"Namun setelah saya cek ke lokasi, kejadian ini betul-betul terjadi. Bukan hoaks ataupun fitnah," sambung SBY.
SBY mengaku lebih baik mengalah daripada melihat kondisi perusakan tersebut.
"Kita lebih baik mengalah daripada menyaksikan atribut yang tidak bersalah dirobek, diinjak dan dibuang ke selokan," terang SBY.
"Sama artinya merobek saya, menginjak saya dan membuang saya ke selokan," sambungnya.
Namun mantan presiden RI ini tetap sabar dalam menghadapi masalah perusakan atribut partai yang dipimpinnya.
"Saya sempat tafakur dan mengadu kepada Allah SWT apa sebenarnya yang terjadi," ucapnya.
SBY juga mengungkapkan bahwa dirinya tidak sedang berkompetisi dalam Pilpres sehingga kejadian perusakan itu sangat disayangkan.
"Karena saya ini bukan capres. Saya tidak berkompetisi dengan Bapak Presiden Jokowi," jelasnya.
Ia menegaskan bahwa dirinya hanya merupakan seorang pemimpin partai.
"Saya sebagai pemimpin Demokrat, berikhtiar, berjuang dengan cara-cara yang baik, sesuai yang diatur dalam konstitusi dan undang-undang," ujar SBY.
Melihat kondisi spanduk dan bendera yang rusak dan berserakan, SBY kemudian meminta Sekjen dan pimpinan Partai Demokrat di Riau dan Pekanbaru untuk menurunkan semua atribut Partai Demokrat tersebut.
"Lebih baik kita mengalah saja. Saya minta pimpinan Demokrat di Riau dan Pekanbaru untuk menurunkan atribut daripada dirusak," jelas SBY.
(TribunWow.com)