Kabar Tokoh
Soal Perusakan Atribut Partai Demokrat, Andi Nurpati: Andai Pak SBY Perempuan, Sudah Menangis Dia
Politisi Partai Demokrat Andi Nurpati mengaku sangat merasakan kesedihan yang dialami Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atas perusakan atribut partainya.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Politisi Partai Demokrat Andi Nurpati mengaku sedih mengetahui atribut partainya dirusak sejumlah orang tak dikenal.
Hal tersebut disampaikan Andi di acara Apa Kabar Indonesia Pagi yang tayang di tvOne, Minggu (16/12/2018).
Andi mengaku ikut merasakan bagaimana kesedihan yang dialami Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atas peristiwa tersebut.
"Seandainya Pak SBY perempuan, sudah menangis dia itu, keluar air matanya," ucap Andi Nurpati.
• Tegaskan Tak Terlibat Perusakan Atribut Demokrat, Timses Jokowi: Dalam Kepentingan Apa Kita Begitu?
Ia mengakui belum pernah melihat SBY yang begitu sedih menanggapi suatu hal.
"Belum pernah kami melihat beliau berkaca-kaca dalam hal apapun, tapi kali ini beliau sangat sedih dan merasa terinjak-injak harga dirinya, dan juga partainya pasti, bukan hanya pribadi beliau," papar Andi.
Menurutnya, hal seperti ini harusnya tak pernah terjadi.
Ia mengaku tak habis pikir atas apa yang menimpa partainya itu.
"Apa kesalahan atribut dan baliho itu? Silakan yang lain pasang juga boleh kok," ungkapnya.
Sebelumnya, di kesempatan yang sama, Andi mengatakankan bahwa seorang pelaku sudah tertangkap.
Menurut Andi, dari keterangan pelaku, diketahui bahwa orang yang melakukan perusakan atribut itu adalah oknum yang terorganisir.
• Kapitra Ampera Berencana Laporkan SBY, Ferdinand Hutahaean: Kami Anggap Lucu-lucuan Saja
"Berdasarkan keterangan yang kita dapat dari video terhadap salah satu pelaku tadi, itu mereka terorganisir dengan baik, kalau orangnya sampai 35, sangat teroganisir menurut saya," ujarnya.
"Bahkan berdasarkan informasi yang kita dapat, ini jumlahnya (atribut) ribuan yang mereka rusak," imbuhnya.
Andi pun meyakini bahwa ada seseorang yang mengorganisir kegiatan perusakan itu.
"Ini sebetulnya kami yakin pasti ada otak di balik mereka itu. Mereka hanya korban-korban yang disuruh merusak ke lapangan. Pasti ada yang mengorganisir itu dan ini otaknya yang menyuruh itu ya harus ketemu," paparnya.