EKTP
Sudjiwo Tedjo Kritik Effendi Gazali di ILC, Penonton Langsung Tertawa dan Tepuk Tangan Mendengarnya
Pekerja Seni, Sudjiwo Tedjo memberikan kritik atas pernyataan pengamat komunikasi politik Effendi Gazali terkait Kartu Tanda Penduduk Elektronik.
Penulis: Vintoko
Editor: Lailatun Niqmah
"Saya pikir-pikir nggak berat banget. Maksud saya, apakah ini ujian berat atau tidak, enggak berat-berat banget kalau jelas instruksinya. Semua yang tidak pas ataupun bermasalah dengan KTP elektronik ini, gunting (e-KTP nya). Kalau sudah digunting, enggak ada ujian berat," jelasnya.
Hal lain yang disoroti Effendi adalah dikait-kaitkannya kasus e-KTP yang tercecer ini dengan pemilu.
"Yang kedua, yang agak menarik adalah justru karena ini tahun politik maka peristiwa seperti ini yang berulang-ulang menimbulkan banyak pertanyaan," tuturnya.
• Sudjiwo Tedjo: Pencatatan Sipil adalah Pekerjaan di Jalan Sunyi
"Saya rasa ini bukan persoalan Pak Jokowi dengan timnya, juga bukan persoalan Pak Prabowo dengan timnya."
"Ini pasti persoalan kita semua, karena kita ingin pemilu yang berintegritas, itu yang paling penting."
Effendi kemudian memaparkan kasus e-KTP tercecer yang sudah terjadi beberapa kali.
Satu di antaranya adalah kasus e-KTP tercecer pada Mei 2018.
Ribuan e-KTP juga tercecer di jalanan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Saat itu, ribuan e-KTP invalid tersebut terjatuh dari mobil ketika dibawa dari gudang penyimpanan sementara di Pasar Minggu ke Gudang Kemendagri di Semplak, Bogor.
Effendi kemudian membandingkan dengan kasus e-KTP yang tercecer di Pondok Kopi.
"Itu enggak bisa dibilang tercecer (penemuan e-KTP di Pondok Kopi). Itu 2910 (e-KTP) ditemukan di semak belukar. Itu bagiamana caranya tercecer ya?" tanya Effendi sambil mengarahkan badannya pada Dirjen Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh.
Effendi kemudian menjelaskan alasan orang membuang e-KTP di sembarang tempat.
"Mungkin alasan yang pertama semua orang bisa bilang iseng. Ya namanya orang iseng, dibawa ke suatu tempat, taruh," jelasnya.
"Yang kedua, ini menarik ini, jangan-jangan ada orang, melihat sejarah e-KTP ini adalah peristiwa yang dimulai oleh teman-teman di DPR. Lalu belakangan ini, isu-isu ini enggak muncul, kalah dengan isu-isu lain. Jadi jangan-jangan, setiap isu e-KTP ini mandek di KPK, ada penemuan-penemuan ini."
"Menarik juga ya, jadi ditemukan lagi, oh supaya ingat, bahwa kasusnya ini belum selesai ini," jelas Effendi merujuk pada kasus korupsi e-KTP yang menyandung mantan Ketua DPR Setya Novanto.