Terkini Daerah
Fakta Baru Kecelakaan di Bumiayu yang Tewaskan 5 Orang, Status Tersangka hingga Penyelidikan Polisi
Truk tronton bernomor polisi B 9370 WYT, pada Senin (10/12/2018), kehilangan kendali dan menyeruduk puluhan kendaraan di Jalan Raya Jatisawit, Bumiayu
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Truk tronton bernomor polisi B 9370 WYT, pada Senin (10/12/2018), kehilangan kendali dan menyeruduk puluhan kendaraan di Jalan Raya Jatisawit, Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah.
Dari penuturan Sopir truk, Wasroni (35) warga Karangdawa, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, truk mengalami rem blong saat melintasi turunan flyover.
Namun Direktur Lalu Lintas Polda Jateng, Kombes Pol Rudy Antariksa, menuturkan rem blong dan muatan berlebih atau overload bisa menjadi penyebab kecelakaan di Bumiayu, Brebes.
Berikut TribunWow.com rangkum fakta terbaru mengenai kecelakaan truk di Bumiayu:
1. Penyelidik sebut ada dua dugaan penyebab
Dilansir TribunWow.com dari TribunJateng, Kombes Pol Rudy Antariksa, selagi menunggu hasil analisa dari tim TAA (traffic accident analysis), menuturkan ada dugaan rem blong dan overload.
"Dugaan sementara kami rem blong dan overload. Tapi kami harus menunggu hasil analisa dari tim TAA (traffic accident analysis)," kata Rudy saat meninjau lokasi kejadian di depan RS Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu, Selasa (11/12/2018).
Hal ini lantaran keadaan jalan dari flyover Kretek Kecamatan Paguyangan atau berjarak 2 kilometer dari tempat kejadian, terus menurun landai.
Pol Rudy menuturkan karateristik jalan itu bisa membuat komponen rem terganggu.
• Video Detik-Detik Kecelakaan Truk di Bumiayu yang Kehilangan Kendali, Berikut Foto-Fotonya
"Hal itu bisa saja memacu kecepatan. Jika membawa muatan banyak, komponen rem dapat terganggu dan tidak berfungsi," terangnya.
Selain itu tim TAA juga melakukan olah TKP dengan menggunakan alat 3D laser scanner untuk mendeteksi penyebab kecelakaan.
"Alat itu untuk menganalisa penyebab-penyebab kecelakaan, nanti bisa kelihatan. Hasilnya nanti untuk pertimbangan agar kecelakaan serupa di jalur ini tidak terjadi lagi," tegasnya.
Kasubdit Gakkum Direktorat Lalu Lintas Polda Jateng, AKBP Agung Aristyawan Adhi, mengungkapkan alat 3D itu mempunyai akurasi dan ketepatan maksimal untuk melihat penyebab kecelakaan.
"Setiap titik yang terkait kecelakaan kami melakukan scan (pemindaian) dengan alat ini. Total ada 11 titik dari titik awal truk menabrak kendaraan lain hingga titik akhir di depan rumah sakit," kata Agung.
Pada proses penyelidikan olah TKP, kendaraan dilarang melintas di jalan dalam kota Bumiayu.