Breaking News:

Terkini Daerah

Terapkan Teknologi 'Waste to Energy', Surabaya Punya PLTSa hingga Jogging Track dari Limbah Sandal

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengungkapkan jika Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah menerapkan teknologi "waste to energy".

Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Astini Mega Sari
Tribunnews.com/Richard Susilo
Walikota Surabaya Tri Rismaharini 

Lebih lanjut Aditya menyebutkan, di TPA Benowo kini sudah ada dua mesin untuk penghasil listrik.

Masing-masing mesin tersebut menghasilkan satu megawatt. Sehingga kini baru dua megawatt listrik. Hasil produksi listrik tersebut langsung dijual ke PLN dan didistribusikan ke pelanggan.

Jaksa Sebut Suami Inneke Koesherawati Kelola Bilik Asmara di Lapas Sukamiskin, Segini Tarifnya

"Kalau segera terealisasi untuk produksi 9 megawatt di tahun 2019 mendatang, maka pasokan listrik yang dijual ke PLN juga lebih besar," imbuh Aditya.

Menurutnya, jumlah sampah yang disetorkan ke TPA Benowo setiap harinya sangat besar.

Rate setoran sampah setiap hari dari seluruh wilayah Surabaya mencapai 1.400 ton.

"Dari produksi sampah seluruh kota Surabaya itulah yang dijadikan potensi untuk menghasilkan listrik," ucapnya.

Pengelolaan tersebut dilakukan oleh pihak ketiga yang bekerja sama dengan Pemkot melalui sistem built, operate and transfer (BOT) selama 20 tahun.

Meski saat ini produksi listrik di TPA Benowo masih 2 megawatt, namun Pemkot Surabaya dinilai lebih baik dari daerah lain.

Kepala DKRTH Kota Surabaya Chalid Bukhari mengatakan Surabaya menjadi kota percontohan di Indonesia dalam pengelolaan sampah dan menghasilkan listrik.

"Surabaya yang paling berhasil di Indonesia. Yang berhasil menghasilkan listrik dari TPA Benowo. Sebab tentu tidak mudah, tapi Surabaya terbukti bisa," ucap Chalid.

(TribunWow.com/Atri Wahyu Mukti)

Tags:
SurabayaTri RismahariniPembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa)
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved