Breaking News:

Pilpres 2019

Ferdinand Menunduk dan Pegang Jidat Dengar Omongan Kapitra Ampera soal Atribut Kelompok Paslon

Kadiv Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean tampak tertunduk dan tertawa saat mendengar pernyataan politisi PDIP Kapitra Ampera.

Penulis: Vintoko
Editor: Lailatun Niqmah
capture video Facebook Mata Najwa
Anggota BPN Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean dan Anggota TKN Jokowi-Ma'ruf, Kapitra Ampera 

"Dan waktu itu, panitia mengatakan tidak memberikan kesempatan Anda berbicara?," sahut Najwa Shihab.

Menanggapi hal itu, Kapitra Ampera mengatakan ada opini-opini yang mencoba untuk dibangun.

Prabowo-Jokowi akan Hadir hingga Maruf-Sandiaga Bakal Sepanggung Jadi Pembicara di Silaknas ICMI

"Pertama kan begini, ada opini dibangun bahwa Pak Jokowi mau diundang, sedangkan undangan itu tidak disampaikan," kata Kapitra Ampera.

"Pak Jokowi juga tidak tahu akan diundang atau tidak."

"Habis itu tidak diundang dengan alasan yang sangat subjektif dan tendesius," imbuhnya.

"Apa itu?," tanya Najwa.

"Yaang Pak Jokowi tidak mencintai alumni, yah... ada beberapa poin lah ya," jawab Kapitra Ampera.

Lebih lanjut, Kapitra Ampera menyebut jika Reuni Akbar 212 kali ini dipolitisasi.

"Kemarin itu jelas, didominasi oleh politik, karena sudah ada dari seluruh panitia itu telah tergabung dalam GNPF yang ijtimanya mendukung Prabowo," ungkap Kapitra Ampera.

"Sekarang targetnya memberikan ruang konsolidasi memenangkan Prabowo-Sandi."

Sementara itu, Ferdinand Hutahaean memberikan tanggapan yang berbeda.

Baginya, aksi Reuni 212 bukanlah gerakan politik, melainkan gerakan moral.

(TribunWow.com/ Rekarinta Vintoko)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Pilpres 2019Ferdinand HutahaeanKapitra AmperaMata Najwa
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved