Reuni Akbar 212
Bahas soal Reuni Akbar 212, Ferdinand Hutahaean: Wujud Ketidakadilan Pemerintahan Jokowi
Ferdinand sebut bahwa tujuan reuni 212 Minggu (2/12/2018) adalah bentuk ketidakadilan pemerintahan Presiden Joko Widodo
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Claudia Noventa
Ia kemudian menjelaskan jika reuni tersebut merupakan upaya untuk mengenang persoalan yang terjadi 2016 lalu.
"Bahwa mereka yang berdiri disana, dan saya juga hadir disana masih merasakan ketidakadilan itu," jelas Ferdinand.
• Ditanya Lebih Enak Zaman SBY atau Jokowi, Yusril Ihza Mahendra: Semua Itu Enggak Ada Enaknya
Ia juga menegaskan jika gerakan tersebut dilakukan untuk menuntut keadilan.
"Bahwa gerakan kembali kemarin 212 melakukan reuni itu adalah gerakan untuk menuntut keadilan."
"Karena yang hadir itu merasakan ketidakadilan di zaman pemerintahan Pak Jokowi," ujar Ferdinand.
Ferdinand kemudian menjelaskan tentang alur yang digunakan pada aksi reuni 212 lalu.
"Gerakan masyarakat ini adalah gerakan moral yang sama-sama menginginkan perubahan, tentu muaranya nanti akan ke arah politik."
"Bagaimana mungkin masyarakat yang ingin perubahan ini masih akan berharap perubahan dari Pak Jokowi."
"Tentu mereka akan memilih diluar Pak Jokowi, itulah arah muara politiknya, tetapi gerakan ini adalah gerakan moral yang kemudian nanti akan bermuara ke arah politik," jelas Ferdinand.

• Kuasa Hukum Sebut Vicky Prasetyo Ingin Segera Bercerai dari Angel Lelga
Ia juga mengungkapkan jika orang-orang yang hadir ingin merubah keadaan yang saat ini terjadi.
"Jadi orang-orang yang hadir ini, orang-orang yang berkumpul ini ingin merubah keadilan, ingin merubah situasi yang terjadi sekarang ini," terang Ferdinand.
Kapitra sempat menyinggung penjelasan dari Ferdinand jika mereka yang hadir merupakan pendukung pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
"Berarti orang-orang yang berkumpul itu adalah orang-orang yang mendukung Prabowo-Sandi," tanya Kapitra.
Melalui penjelasannya, Ferdinand Hutahaean membenarkan hal tersebut.
"Kalau itu sudah pasti, mereka pendukung Prabowo-Sandi, karena mereka ingin perubahan," terang Ferdinand.