Reuni Akbar 212
Aa Gym Usulkan agar Ahok Diundang Reuni Akbar 212 Tahun Depan: Sudah Enggak Ada Masalah Lagi
Abdullah Gymnastiar atau akrab disapa Aa Gym mengusulkan agar Reuni Akbar 212 mengundang mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok.
Penulis: Vintoko
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Pendakwah Abdullah Gymnastiar atau akrab disapa Aa Gym mengusulkan agar Reuni Akbar 212 mengundang mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok.
Hal itu disampaikan Aa Gym saat menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang tayang di tvOne, Selasa (4/12/2018) malam.
Tema yang diangkat ILC malam itu adalah "Pasca Reuni 212: Menakar Elektabilitas Capres 2019".
• Aa Gym Menahan Tangis saat Bicara di ILC: Siapa yang Mau Hancurkan Negeri Ini?
Awalnya, Aa Gym berharap agar acara Reuni Akbar 212 di masa yang akan datang digelar untuk menjadi momentum kebersamaan.
"Bahkan, saya berpikir begini, siapapun yang nanti ditakdirkan jadi presiden. (Acara) 212 ini kita rawat menjadi momentum kebersamaan kita," kata Aa Gym.
Tak hanya itu, dirinya juga mengusulkan agar Ahok juga turut diundang dalam acara Reuni Akbar 212 di tahun mendatang.
Alasan mengundang Ahok, kata Aa Gym, karena persoalan yang dulu sudah selesai.
"Pak Ahok kan tahun depan sudah lulus ya? Sudah lulus Pak Ahok, kita undang,".
"Sudah enggak ada masalah lagi, itu sudah selesai urusannya, Pilpres sudah selesai," ujar Aa Gym.
Lebih lanjut, Aa Gym mengatakan jika Reuni Akbar 212 mendatang bisa menjadi episode baru di Indonesia.
"Kompak, saling bawa makanan. Sudahlah ada episode baru di Indonesia, episode pakai hati, episode semangat bersaudara, semangat kasih sayang," tandas Aa Gym.
Untuk diketahui, aksi Reuni Akbar 212 sebelumnya merupakan gerakan untuk menuntut keadilan hukum atas pernyataan Ahok.
Waktu itu, Ahok dilaporkan atas dugaan kasus penodaan agama.
Ahok kemudian divonis 2 tahun penjara karena dinilai terbukti melakukan penodaan agama.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga telah mengajukan peninjauan kembali (PK) ke Mahkamah Agung, namun ditolak.
Kini, Ahok masih menjalani masa hukuman di Rumah Tahanan Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Jawa Barat.
Sebelumnya diberitakan, Aa Gym mengajak semua hadirin di ILC untuk tetap tenang dan saling menghormati meski memiliki pandangan yang berbeda.
Ia juga berterima kasih pada peserta, panitia, aparat keamanan, hingga pemerintah terkait Reuni 212.
"Terima kasih sudah berbuat keras, sesuatu untuk negeri ini, walaupun ada yang sependapat dan tidak sependapat," ujarnya.
Menurut Aa Gym, 212 merupakan aset bangsa.
• Fadli Zon dan Irma Suryani Berdebat Sengit di ILC, Aa Gym sampai Berdiri: Malu, Malu, Malu
"Bagi saya, 212 ini menurut saya adalah aset bangsa, ini adalah karunia Allah bagi siapapun yang ingin yang ingin mendapatkan hikmah dari kejadian ini," tuturnya.
"Memang sudut pandang bisa berbeda, tapi kalau pakai hati yang jernih dengan rasa persaudaraan, kita bisa mendapatkan banyak hal."
Aa Gym mengatakan jika dirinya tidak hadir dalam acara Reuni Akbar 212 di Monas.
"Saya tidak hadir karena di pesantren pas sedang milad ke-28, acara yang cukup besar di Bandung, sehingga lebih objektif bisa melihat dari luar dan yang datang ke sana adalah istri," kata Aa Gym.
Ia meminta istrinya yang merupakan seorang antropolog untuk melihat secara objektif acara tersebut.
"Ini tidak ada urusannya dengan politik, jumlah rating, tapi saya ingin menceritakan persaaan, boleh Pak Karni?," tanya Aa Gym.
"Kenapa orang mau berkumpul begitu, nabung, jauh-jauh. Apa sih sebetulnya yang menyebabkan berbondong-bondong orang dengan penuh semangat, penuh dengan keteduhan, penuh dengan kasih sayang, bahkan menjaga?"
"Rupanya, ada sesuatu di dalam yang ingin disampaikan, yang dirasakan tapi sulit untuk mengungkapkan, dan mungkin sulit untuk mencari saluran pengungkapannya."
"Di antaranya, saya sebagai anak bangsa, juga orang yang beragama Islam, ada satu kepedihan kalau mendengar kata radikal."
"Seakan itu terhujam pada diri kami. Radikal, intoleran, mau memisahkan, anti Pancasila, teroris, itu walaupun tidak dituduhkan langsung tapi seakan-akan kenapa? Padahal kami itu begitu mencintai negeri ini."
"Saya rela mati demi menjaga bangsa ini tetap penuh keberkahan di jalan Allah," ungkap Aa Gym disambut tepuk tangan riuh para penonton di studio.
• Sering Diinterupsi saat Berargumen di ILC, Rocky Gerung Beri Ucapan yang Disambut Tepuk Tangan
Aa Gym kemudian melanjutkan pernyataannya dengan mengungkapkan apa yang terjadi dalam aksi reuni tersebut.
"Demi Allah, saya tidak rela bangsa ini hancur. Oleh karena itu mungkin ada rasa ini, tapi kemana harus bicara. Ketika ada peluang, berkumpul seperti itu, maka berbondong-bondongalah, berbicara dengan perilaku," kata Aa Gym.
"Kami itu bukan perusak negeri ini, maka rumput pun tidak ada yang dirusak. Kami bukan orang yang bengis dan kasar, maka senyuman pun dirasakan. Kami bukan orang-orang yang ingin merusak, yang keji, maka kasih sayang pun bertebaran."
"Saudara-saudara kita yang tidak beragama Islam bisa merasakan di sana," imbuh Aa Gym.
Aa Gym mengungkapkan jika semua itu tidaklah bisa direkayasa.
"Ini semua tidak bisa direkayasa, saya tidak menduga akan sebanyak ini yang hadir, dan saya kira panitia juga susah menduganya."
"Bagaimana mungkin, ini tidak ada tokoh-tokoh yang biasa berbicara banyak, ini bukan gerakan tokoh," lanjut Aa Gym.
Oleh karena itu Aa Gym berharap 212 tetap ada siapa pun presidennya.
"Siapa pun nanti yang ditakdirkan jadi presiden, 212 ini kita rawat menjadi momentum kebersamaan kita," katanya.
"Andai kata, ini kita jadikan bahan renungan, evaluasi buat semua, kita beruntung dengan adanya kejadian ini."
"Siapa sih yang mau menghancurkan negeri ini?,"
• Debat soal Politisasi Reuni 212 dengan Boni Hargens di ILC, Dedi Gumelar: Saya Boleh Pulang Enggak?
"Sakit hati itu, sakit, robek, kalau mendengar Islam selalu dikaitkan dengan kekerasan, terorisme, radikal, intoleran, anti Pancasila, lah siapa kami ini?"
"Kami ini lahir di negeri ini, masya Allah, perih kata-kata itu, setiap ada yang ngomong itu perih hati kami."
Ia pun mengajak semuanya untuk melihat aksi Reuni Akbar 212 dengan hati yang jernih.
Aa Gym terlihat menahan tangis, terdengar suaranya yang parau sembari sesekali menarik nafas panjang.
"Kita enggak mau kan negeri ini rusak seperti yang lain," ungkapnya.
Aa Gym meminta untuk semuanya menahan kata-kata (agar tidak saling serang).
"Kita tidak bisa merubah bangsa ini dengan kata-kata, Allah yang bisa merubahnya," imbuhnya.
Terakhir, Aa Gym mengimbau agar publik tak kehilahan akal sehat dan persaudaraan hanya karena berbeda pandangan terkait Pilpres. (TribunWow.com/ Rekarinta Vintoko)