Kabar Tokoh
5 Fakta tentang NH Dini, Anaknya Sutradara Despicable Me, hingga Pernah Terima Penghargaan Bergengsi
Novelis NH Dini meninggal di usia 82 tahun setelah terlibat kecelakaan di tol Semarang, Selasa (4/12/2018) sore.
Editor: Claudia Noventa
NH Dini menerima penghargaan Lifetime Achievement Award Ubud Writers & Readers Festival 2017 (UWRF) dalam malam Gala Opening UWRF di Puri Saren Ubud, Bali, Rabu (25/10/17) malam.
Penghargaan bergengsi tersebut adalah apresiasi dari UWRF bagi para tokoh sastra Indonesia yang telah berkiprah selama puluhan tahun dan sukses memajukan dunia sastra Indonesia.
"Saya sangat bahagia bisa mendapatkan penghargaan ini karena sebelumnya penerima penghargaan ini adalah almarhum Sitor Situmorang, seorang senior yang saya hormati," ujar NH Dini usai menerima trofi dari Janet DeNeefe, pendiri dan Direktur UWRF.
"Saya telah berkiprah di dunia sastra selama puluhan tahun dan merasa sangat terhormat saya masih diingat hingga saat ini," sambungnya dalam keterangan tertulis yang diperoleh kompas.com dari penyelenggara UWRF, Jumat (27/10/2017).
"Tidak ada orang Indonesia yang tidak mengenal NH Dini dan saya harap makin banyak juga pembaca internasional yang mengenal beliau dan tahu betapa luar biasanya penulis-penulis Indonesia," ucap Janet DeNeefe saat memberikan penghargaan.
• Penulis Novel NH Dini Meninggal Dunia karena Kecelakaan, Begini Kronologi Lengkapnya
NH Dini yang bernama lengkap Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin telah melahirkan lebih dari 20 buku kumpulan cerpen, novel, maupun cerita kenangan selama puluhan tahun.
Beberapa karya yang terkenal, yakni Pada Sebuah Kapal (1972), La Barka (1975) atau Namaku Hiroko (1977), Orang-orang Tran (1983), Pertemuan Dua Hati (1986), Hati yang Damai (1998).
Karena kebanyakan di antara novel-novelnya itu bercerita tentang wanita, NH Dini pun dipandang sebagai penulis feminis yang selalu memperjuangkan kesetaraan jender.
NH Dini pernah meraih penghargaan SEA Write Award di bidang sastra dari Pemerintah Thailand. Sebagai informasi, Ubud Writers & Readers Festival 2017 merupakan salah satu perayaan sastra dan seni terbesar di Asia Tenggara.
Padang tak lahir di Indonesia
Pierre Coffin memiliki nama lengkap Pierre-Louis Padang Coffin, lahir di Perancis pada 15 Maret 1967, dan tidak bisa berbahasa Indonesia. Paulus Dadik memanggil anak kedua NH Dini dengan sebutan Padang.
Ia sempat mendampingi NH Dini saat akan menerima penghargaan Lifetime Achievement Award Ubud Writers & Readers Festival 2017 (UWRF) dalam malam Gala Opening UWRF di Puri Saren Ubud, Bali, Rabu (25/10/17) malam.

Meski begitu, Coffin tak mengikuti karya-karya ibunya. Ia menyebut kenyataan tersebut sebagai sebuah keanehan.
"Sebenarnya agak aneh karena karya-karya ibu saya tidak pernah diterjemahkan dalam bahasa Perancis, jadi saya belum pernah membaca buku-buku klasik tulisannya. Saya tidak tahu benar persepsi orang-orang tentang ibu saya," ujarnya dalam wawancara yang dimuat situs VOA Indonesia pada 15 Juli 2013.
Ia tahu banyak orang yang mengagumi karya ibunya. Padang sedikit tahu mengenai karya ibunya dari informasi teman-teman ibunya di Perancis.