Reuni Akbar 212
4 Statement Aa Gym di ILC Bahas Reuni 212, Usul Undang Ahok hingga Singgung Pilpres 2019
Aa Gym dalam kesempatanya berbicara membahas mengenai tujuan peserta mengikuti Reuni Akbar 212 hingga menyinggung Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Pendakwah KH Abdullah Gymnastiar akrab disapa Aa Gym ikut menjadi pembicara dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Rabu (5/12/2018).
Dilansir TribunWow.com dari akun YouTube Indonesia Lawyers Club, Rabu (5/12/2018), dalam acara itu ILC mengambil tema mengenai "Pasca Reuni 212: Menakar Elektabilitas Capres 2019".
Aa Gym dalam kesempatanya berbicara membahas mengenai tujuan peserta mengikuti Reuni Akbar 212 hingga menyinggung Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Berikut sejumlah poin yang disampaikan oleh Aa Gym:
1. Sampaikan terimakasih
Ag gym dalam statemen pembukanya mengucapkan kata terima kasih kepada panitia acara Reuni Akbar 212, hingga mengucap terima kasih kepada pemerintah masa kini.
• Rocky Gerung dan Effendi Gazali Tanggapi Kolase Foto Prabowo-Jokowi di ILC terkait Aksi Reuni 212
"Kita harus akui bahwa ini ada di era Pak Jokowi kejadian besar ini, dengan kelebihan dan kekurangannya. Kekurangannya juga menjadi jalan adanya 212 ini.
Maka kita harus berterimakasih juga jangan sampai suka ngilang-ngilangin. Yang harus terima kasih ya terima kasih, terutama kepada yang hadir," ujar Aa Gym.
Menurutnya dalam perhelatan ini ada banyak hal yang bisa dilihat dari sisi positifnya.
"Jadi, 212 ini menurut saya adalah aset bangsa, ini adalah karunia Allah bagi siapapun. Yang ingin mendapatkan hikmah dari kejadian ini, jadi sudut pandang bisa berbeda, tapi kalau pakai hati yang jernih itu pakai rasa persaudaraan, kekeluargaan kita bisa mendapatkan banyak hal," tutur Ag Gym.

2. Untuk apa peserta hadir reuni 212?
Aa Gym mengaku tidak bisa hadir menjadi peserta dalam Reuni Akbar 212 lantaran memiliki agenda lain di Bandung.
Ia diwakilkan oleh istrinya yang seorang antropolog.
Aa Gym menilai para peserta Reuni 212 ingin menyampaikan sesuatu namun sulit untuk disampaikan sehingga memilih untuk bertindak.
"Saya pikir kenapa orang mau kumpul begitu, nabung, jauh-jauh, apa sih sebetulnya yang menyebabkan berbondong-bondong.