Breaking News:

Kabar Tokoh

Tengku Zulkarnain Tanggapi Pernyataan Ketua P3M soal 'Penceramah Radikal'

Tengku Zulkarnaen memberikan komentar mengenai pernyataan Ketua P3M yang menyebutkan dirinya mneganut paham radikal

Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Lailatun Niqmah
Tribun Lampung
Tengku Zulkarnain 

TRIBUNWOW.COM - Penceramah KH. Tengku Zulkarnain memberikan tanggapan mengenai hasil survei yang dikeluarkan oleh Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M).

Saat menghadiri acara Indonesia Lawyer Club (ILC) Selasa (27/11/2018), Ketua DP P3M Agus Muhammad, menyebutkan ada lima point yang membuat seorang penceramah menganut paham radikal.

Lima point yang disebutkan oleh Agus Muhammad yakni :

a. Sikap terhadap konstitusi nasional, NKRI, Pancasila, UUD 45, kemudian Bhineka Tunggal Ika

b. Sikap terhadap pemimpin non muslim, karena kita sebagai negara yang sudah menyepakati, maka semua orang punya hak yang sama untuk menjadi pemimpin

c. Sikap terhadap agama yang lain

d. Sikap terhadap kelompok minoritas, suku, adat, ya secara umum jumlah itu sangat minoritas

e. Sikap mereka terhadap pemimpin perempuan seperti apa. Nah jika sikap mereka negatif, kita menganggap mereka sebagai radikal. Kalau semakin negatif sikapnya kita melihat itu semakin tinggi.

Di Balik Layar ILC, Sudjiwo Tejo dan Ali Ngabalin Perdebatkan Masalah Empek-Empek

Tengku Zulkarnain yang mendapat giliran berbicara lantas memberikan tanggapan atas pernyataan Agus Muhammad.

Awalnya, Tengku Zulkarnain mengungkapkan bahwa dirinya tidak pernah menolak Pancasila.

Lantas dirinya memberikan penjelasan lebih lanjut terkait pernyataannya tersebut.

"Saya pegawai negeri 30 tahun, dosen di Universitas Sumatera Utara, pensiun dengan baik, dibayar gajinya setiap bulan Rp4,2 juta, saya lulus penataran 120 jam dan saya bisa menatar tingkat manggala. Kurang apa diragukan kepancasilaan saya?, " ucapnya.

Tengku juga mengungkapkan bahwa dirinya merupakan Wakil Sekjen MUI yang dipilih di Munas, sedangkan dirinya bukan perwakilan dari NU maupun Muhammadiyah.

"Saya Pancasilais lho pak, aturan Undang-Undang itu yang saya lakukan" ucap Tengku Zulkarnain.

Ekspresi Tengku Zulkarnain saat Dibilang Radikal Menengah oleh Ketua P3M Agus Muhammad di ILC

 

 

Soal Hasil Survei 41 Masjid Terpapar Radikalisme di ILC, Ustaz Haikal Hassan: Studi Belum Matang

Sebelumnya, pembawa acara ILC, Karni Ilyas menanyakan kepada Agus, tentang penceramah Tengku Zulkarnain.

"Menurut Pak Agus, ini khutbah (Ustaz Tengku Zulkarnain) radikal enggak?" tanya Karni Ilyas.

Agus kemudian mengungkapkan bahwa Tengku Zulkarnain menganut paham Radikal.

"Radikal tengah saya kira," jawab Agus.

Agus mengatakan jika dirinya menangkap ada stigma dalam ceramah Ustaz Tengku Zulkarnain.

Meskipun demikian, dirinya tidak menjelaskan lebih lanjut maksud dari stigma itu.

Dikatakannya, ceramah radikal itu diperbolehkan asal dilakukan di tiga wilayah, seperti wilayah pribadi, keluarga dan komunitas sendiri.

Di ILC, Sudjiwo Tedjo Beri Sindiran untuk Timnas dan Wartawan yang Disambut Tepuk Tangan

"Menangkap di sana ada stigma. Tapi poinnya begini, radikal itu boleh kalau di 3 wilayah, wilayah pribadi, keluarga, dan komunitasnya sendiri," ujar Agus Muhammad.

Menurutnya, jika ceramah radikal disampaikan di ruang publik akan menjadi permasalahan tersendiri.

"Kalau menyampaikan sesuatu orang lain itu di ruang publik itu menurut saya agak berat. Karena akan berhadapan dengan kelompok lain yang berbeda,"

"Pandangan saya itu terutama bagaimana pandangannya terhadap kelompok lain yang berbeda," tutur Agus Muhammad.

Agus Muhammad menjelaskan proses studi sehingga menghasilkan data 41 dari 100 masjid pemerintah di Jakarta, terpapar radikalisme.

Kriteria tersebut yakni yang pertama berada di Jakarta, kemudian Masjid bukan mushola, yang ketiga ada kegiatan tambahan di luar sholat berjamaah.

Agus menuturkan dalam menstudikan 100 masjid, relawan sebanyak 100 diturunkan untuk merekam 4 kali khotbah Jum'at berturut turut dalam satu bulan.

Perdebatan Sudjiwo Tedjo dan Ali Ngabalin di Belakang Panggung ILC soal Makanan

Dalam menentukan relawan, Agus mengatakan pihaknya menentukan dengan rekomendasi dari orang-orang terpercaya.

"Tugas relawan, merekam khotbah jumat, yang kedua merekam videonya, untuk memastikan suara di audio dan videonya sama, dan yang ketiga adalah mengambil bahan gambar bacaan yang ada disana," ujar Agus.

"Nah hasil rekaman di analisis oleh 5 orang yang mempelajari" ucap Agus.

Ada tiga level dalam menganalisis tingkat radikal yang dijelaskan Agus, yakni misalkan dalam pemimpin non muslim.

"Kalau level radikal rendah, sikap mereka tidak ikhlas non muslim menjadi pemimpin. Menurut saya ada potensi menjadi radikal"

"Level sedang, dia sudah setuju untuk tidak boleh sama sekali (non muslim menjadi pemimpin). Untuk yang radikal tinggi, itu sudah memprovokasi," tutur Agus.

(TribunWow.com/Nila Irdayatun Naziha)

Tags:
Tengku ZulkarnainIndonesia Lawyers Club (ILC)radikalisme
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved