Kabar Tokoh
Fadli Zon Minta Lembaga Survei Evaluasi Metodologi, Yunarto Harap Gerindra Keluarkan Surat Larangan
Twitwar soal lembaga survei terjadi antara Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Direktur Lembaga Survei Charta Politika Yunarto Wijaya.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Twitwar antara Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Direktur Lembaga Survei Charta Politika Yunarto Wijaya kembali terjadi, Rabu (28/11/2018).
Kali ini, perdebatan di Twitter mereka membahas terkait survei.
Mulanya, Fadli Zon mengatakan bahwa dirinya sudah tak percaya dengan survei bayaran yang pura-pura independen.
Fadli lalu melihat contoh survei dari hasil Pilkada DKI dan Jawa Barat.
Ia menganggap metodologi yang digunakan sudah usang di era media sosial yang marak.
"Sy sdh tak percaya survei2 bayaran yg pura2 independen.
Mrk bisa meleset drastis di Pilkada DKI, Pilkada Jabar dll. Metodologi mrk sdh usang di era media sosial.
Harusnya lembaga2 spt ini membubarkan diri ketika hasil survei mrk meleset jauh. @DennyJA_WORLD @yunartowijaya," tulis Fadli Zon melalui Twitter @fadlizon.
• Hasil Survei Median: Elektabilitas Jokowi-Maruf Ungguli Prabowo-Sandiaga
Yunarto pun memberikan jawaban dengan memberikan pertanyaan saat pilkada selain di DKI dan Jawa Barat.
"Lalu ribuan hasil survei pilkada lain dr 2005 gimana? pilpres 2014 gimana?.
Kalo quick count yg terbukti menipu (bukan salah) anda percaya?.
Coba check dulu intelektualitas anda yg sudah usang jangan2?," jawab Yunarto melalui Twitter @yunartowijaya.
Fadli lalu kembali menjawab bahwa seharusnya lembaga survei tidak menjadikan 1200 orang responden sebagai suara yang mewakili 263 juta penduduk.
"Lah media sosial th 2005 blm spt skrg. Kini jd lifestyle n ubah political behaviour.
Masak 1200 responden msh jd patokan mewakili 263 jt penduduk. Harus evaluasi itu metodologi.