Breaking News:

BI Prediksikan Indonesia Bisa jadi Negara Berpendapatan Menengah Atas pada 2024

BI memperkirakan prospek ekonomi Indonesia akan terus membaik ke depannya dan bisa jadikan Indonesia negara berpendapatan menengah atas.

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Claudia Noventa
Kompas.com/Robertus Belarminus
Ilustrasi Bank Indonesia 

Peningkatan itu seperti daya saing perekonomian, terutama aspek modal manusia dan produktivitas; kapasitas dan kapabilitas industri untuk meningkatkan ekspor dan mengurangi defisit transaksi berjalan; serta pemanfaatan ekonomi digital untuk mendorong pemberdayaan ekonomi secara luas dan merata.

“Dengan akselerasi reformasi struktural di berbagai bidang tersebut, pertumbuhan ekonomi dapat mencapai 6,1 persen pada tahun 2024 dengan defisit transaksi berjalan akan menurun di bawah 2 persen dari PDB.

Adapun pendapatan per kapita, akan meningkat dari sekitar 3.500 dolar AS dewasa ini menjadi lebih dari 4.800 dolar AS pada tahun 2024 sehingga meningkatkan Indonesia menjadi negara berpendapatan menengah atas (upper middle income)," ungkapnya.

Pertemuan Tahunan Bank Indonesia diselenggarakan rutin setiap akhir tahun untuk menyampaikan pandangan Bank Indonesia mengenai kondisi perekonomian terkini, tantangan dan prospek ke depan, serta arah kebijakan Bank Indonesia.

Pertemuan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Pimpinan Lembaga Negara, Menteri Kabinet Kerja, Gubernur Kepala Daerah, pimpinan perbankan dan korporasi nonbank, akademisi, pengamat ekonomi, serta perwakilan sejumlah lembaga internasional.

Sementara itu, terkait perekonomian Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengisyaratkan jika ketidakpastian ekonomi dunia masih akan berlanjut.

Ini dikarenakan upaya untuk mendamaikan Amerika Serikat (AS) yang disebutnya sebagai negara dengan ekonomi nomor 1 dan China yang disebutnya sebagai ekonomi nomor 2 di KTT ASEAN dan KTT APEC, pertengahan bulan ini, tidak membuahkan hasil.

Fahri Hamzah: Belakangan, Jokowi Tidak Serileks Dulu, Saya Tidak Tahu Alasannya

“Indonesia saat itu mencoba dari pagi sampai siang untuk menjadi jembatan, menjembatani. Sana kelompok sendiri, sini kelompok sendiri, kita di tengah coba membuat jembatan agar ini bisa sambung. Tapi, sampai jam setengah tiga, gagal, enggak sambung,” kata Presiden Jokowi saat membuka Kompas 100 CEO Forum Tahun 2018, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (27/11/2018) siang.

Atas gagalnya AS dan China berdamai, Jokowi menuturkan, kondisi ekonomi dunia saat ini masih sangat berpotensi dilanda ketidakpastian. (*)

Tags:
Bank Indonesiasetkab.go.idKementerian Sekretariat NegaraIndonesia
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved