Kabar Tokoh
Tuntut Ganti Rugi Rp 1 Triliun dari Surya Paloh, Rizal Ramli: Hasilnya untuk Petani dan Petambak
Ekonom Rizal Ramli menyambangi Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Pusat, Senin (26/11/2018) terkait dugaan pencemaran nama baik yang didaftarkannya.
Penulis: Vintoko
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Ekonom Rizal Ramli menyambangi Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri, Jakarta Pusat, Senin (26/11/2018).
Dikutip dari Kompas.com, kedatangan Rizal Ramli untuk memenuhi panggilan polisi terkait dugaan pencemaran nama baik yang didaftarkannya pada Oktober 2018 lalu.
Dugaan pencemaran nama baik itu terkait dengan Partai Nasdem dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.
• Rizal Ramli Laporkan Surya Paloh terkait Dugaan Pencemaran Nama Baik, Sekjen Nasdem Beri Tanggapan
"Kedatangan hari ini adalah untuk follow up dari laporan kami ke Bareskrim tentang adanya dugaan pencemaran nama baik kami oleh Saudara Surya Paloh dan Nasdem," kata Rizal Ramli.
Sementara dikutip dari Tribunnews.com, bersama dengan 30 pengacaranya, Rizal Ramli menegaskan apa yang dirinya katakan di sebuah stasiun televisi swasta seharusnya dapat disikapi Surya Paloh sebagai perbedaan pendapat.
"Maka mahkamah yang benar adalah Dewan Pers," tambahnya.
• Rizal Ramli Laporkan Surya Paloh terkait Dugaan Pencemaran Nama Baik
Dirinya berharap, pihaknya bisa memenangkan perkara ini dengan menuntut uang sebesar Rp 1 triliun sebagai bentuk ganti rugi.
"Semoga hasil ganti rugi bisa kami gunakan untuk para petani dan juga petambak," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan Kompas.com, pada 16 Oktober 2018 lalu, Rizal Ramli melaporkan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh atas dugaan pencemaran nama baik dirinya.
Dalam laporannya, Rizal mempermasalahkan pelaporan yang dilakukan Ketua Bidang Hukum, Advokasi, dan HAM Partai Nasdem Taufik Basari.
• Rizal Ramli: Somasi Nasdem Salah Alamat
Menurut dia, pelaporan itu salah alamat.
Pada 17 September 2018, Rizal dilaporkan oleh Taufik Basari dan sejumlah kader Nasdem atas pernyataannya yang menyebutkan jika Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita melebihkan jumlah impor beberapa jenis bahan pangan.
Rizal juga menuduh Presiden Joko Widodo tidak berani menegur Enggar karena takut dengan Ketum Nasdem Surya Paloh.
Sebab, Enggar merupakan kader partai tersebut. (*)